Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan menjelang akhir pekan ini setelah data tenaga kerja mengurangi kekhawatiran investor terhadap ekonomi lesu.
Untuk pertama kalinya sejak awal Januari, indeks saham Dow Jones naik di atas 17.000. Ini menunjukkan pelaku pasar melihat sejumlah level psikologis yang signifikan.
Baca Juga
Selain itu, reli bursa saham AS juga menyusul data tenaga kerja non sektor pertanian bertambah 242 ribu pada Februari 2016. Namun, inflasi menjadi faktor kunci keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga AS.
Advertisement
"Angka ini menunjukkan ekonomi kuat, dan the Federal Reserve punya waktu, tidak harus lari tergesa-gesa untuk menaikkan suku bunga," kata John Brady, Direktur R.J O'Brien and Associates seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (5/3/2016).
Baca Juga
The Federal Reserve akan melakukan pertemuan pada 15-16 Maret 2016. Pelaku pasar melihat ada peluang suku bunga masih bertahan pada Maret.
Pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 62,59 poin atau 0,37 persen ke level 17.006,49. Diikuti indeks saham S&P 500 bertambah 6,49 poin atau 0,33 persen ke level 1.999,89. Indeks saham Nasdaq menguat 9,6 poin atau 0,2 persen ke level 4.717,02.
Ada pun delapan sektor saham menguat dari 10 sektor saham di indeks saham S&P 500. Penguatan sektor saham dipimpin oleh sektor saham energi yang naik 1,14 persen. Saham Apple naik 1,38 persen, dan memberikan sentimen positif untuk indeks saham S&P 500.
Saham Hewlett Packard Enterprise melonjak 14,33 persen setelah perseroan melaporkan hasil lebih baik dari perkiraan. Saham Broadcom naik 6,75 persen yang juga telah merilis kinerja. (Ahm/Ndw)
Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di siniÂ