IHSG Tertekan Aksi Jual Investor

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 10 Mar 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 09:15 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Gerak IHSG tersebut ditopang banyak aksi jual dari investor asing.

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (10/3/2016), pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 20,17 poin atau 0,42 persen ke level 4.790,86. Indeks saham LQ45 pun ikut melemah 0,92 persen ke level 829,99.

Ada sebanyak 66 saham menguat namun tak sanggup mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 36 saham melemah dan 53 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham pada pagi ini sebanyak 9.367 kali dengan volume 180 juta dan nilainya mencapai Rp 335,1 miliar.

 

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.798,38 dan terendah 4.767,13. Investor asing mencatatkan aksi jual sekitar Rp 75 miliar dan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 75 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona merah kecuali sektor saham pertanian yang naik 0,86 persen, saham konstruksi yang naik 0,07 persen dan saham perdagangan yang juga merangkak 0,26 persen.

Secara sektor, sektor konsumsi memimpin pelemahan dengan penurunan 1,82 persen, kemudian sektor infrastruktur yang turun 1,61 persen juga sektor manufaktur yang turun 1,34 persen.

Saham-saham yang tertekan dan mendorong IHSG ke zona merah adalah PUDO yang turun 4,63 ke level Rp 391 per saham, kemudian DYAN turun 4,48 persen ke level Rp 64 per saham dan saham EXCL yang juga tergelincir 3,99 persen ke level Rp 3.970 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat namun tak mampu mengangkat IHSG adalah saham PEGE yang naik 9 persen ke level Rp 218 per saham, lalu saham VIVA naik 7,36 persen ke level Rp 6.600 per saham.

Kepala Riset PT Universal Global Securities, Satrio Utomo menuturkan gerak IHSG akan variasi dengan kecenderungan rawan koreksi.

Sentimen global akan mendominasi pergerakan laju IHSG terutama kondisi bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa saham regional. Sedangkan dari dalam negeri, Satrio menilai ada kekhawatiran tekanan di sektor saham barang konsumsi.

Hal itu mengingat ada tekanan di sektor saham bank dan barang konsumsi pada perdagangan Selasa 8 Maret 2016. Rilis laporan kinerja keuangan pun akan mempengaruhi laju IHSG.

"IHSG akan bergerak di level support 4.750 dan resistance 4.850 pada Kamis pekan ini," ujar Satrio. (Zul/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya