Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengikuti laju bursa saham asia yang berada di zona merah pada perdagangan saham di awal April ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (1/4/2016), IHSG turun 1,9 poin atau 0,04 persen ke level 4.843,39.
Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00, IHSG masih tertekan dan turun 8,73 poin atau 0,19 persen ke level 4.835,25. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.844,35 dan terendah 4.833,96.
Ada sebanyak 49 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 47 saham melemah yang menjadi penekan IHSG. Di luar itu, 61 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.865 kali dengan volume perdagangan 85,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 140 miliar.
Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks, terdapat 6 sektor melemah dan tiga menguat. Sektor yang mampu menguat adalah aneka industri, badang konsumsi dan manufaktur.
Baca Juga
Sedangkan sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah keuangan yang turun 0,88 persen dan disusul sektor industri dasar yang melamah 0,36 persen.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 31 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 31 miliar.
Saham-saham yang menguat dan menggerakkan indeks saham antara lain saham KBLV naik 14,29 persen ke level Rp 1.200 per saham, saham MGNA menguat 12,28 persen ke level Rp 63 per saham dan saham GWSA naik 9,09 persen ke level Rp 120 per saham.
Sementara itu, saham-saham tertekan antara lain saham MBSS melemah 10 persen ke level Rp 279 per saham, saham INDY turun 9,86 persen ke level Rp 311 per sahamm dan saham BJBR melemah 7,77 persen ke level Rp 890 per saham.
Saham-saham Asia jatuh, imbas dari sentimen perusahaan Jepang yang merosot dan investor menunggu rilis data pekerjaan bulanan Amerika Serikat.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,9 persen menjadi 127,75 pada pukul 09.15 waktu Tokyo. Indeks tersebut naik 8,2 persen pada bulan lalu, mengakhiri seperempat kuartal penuh gejolak di pasar global.
Analis PT BNI Securities Yasmin Soulisa menjelaskan, IHSG hari ini masih berpeluang bergerak positif meski indeks Dow Jones mengalami koreksi tipis kemarin. "Indeks dolar AS terus melemah seiring dengan ekspektasi terus rendahnya suku bunga the Fed," jelas dia.
Bursa Eropa juga mayoritas mengalami aksi profit taking dalam perdagangan di hari terakhir kuartal I 2016.
Dari dalam negeri, hari ini BPS akan merilis angka inflasi nasional untuk bulan Maret dengan estimasi konsensus mencapai 0,2 persen secara bulanan atau 4,45 persen secara tahunan.
"Hari ini IHSG kami prediksi masih akan bergerak di teritori positif dengan sentimen positif masih dari melemahnya dolar AS," tutur dia.
IHSG akan bergerak di rentang 4.800 hingga 4.870 dengan saham-saham rekomendasi BMRI, KLBF, SMRA, MIKA. (Gdn/Zul)