Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pergerakan harga minyak dunia akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Purnomo menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.850-4.885 pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Harga minyak dunia mendekati level US$ 50 dinilai mempengaruhi pergerakan IHSG. Lucky menuturkan, pelaku pasar akan mengapresiasi pergerakan harga minyak dunia itu dalam jangka pendek.
Selain itu, Lucky menilai, inflasi akan relatif stabil menjelang puasa. Pemerintah cukup baik menjaga pergerakan inflasi. "Inflasi harus dijaga sehingga tetap rendah. Dengan sentimen ini pasar akan cenderung menguat," ujar Lucky saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (31/5/2016).
Lebih lanjut ia menuturkan, keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) tetap mempertahankan suku bunga juga memberikan sentimen positif. Lucky menilai, meski bank sentral AS memberikan sinyal menaikkan suku bunga namun hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. "Janet Yellen sulit untuk menaikkan suku bunga. Kalau naik maka terlalu dini dan tidak objektif," ujar Lucky.
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jelang pergantian bulan. Pola gerakk IHSG masih berada dalam kisaran yang wajar.
"Koreksi jika terjadi juga masih terlihat sebagai koreksi wajar. Awal bulan tentunya data ekonomi baru akan stabil sehingga dapat memberikan sentimen posiif terhadap pergerakan IHSG," ujar dia.
William memperkirakan, IHSG akan bergerak di level support 4.738 dan resistance 4.877. Level resistance IHSG itu perlu digapai kembali untuk memperkuat pola kenaikannya.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko melihat kalau harapan terhadap lolosnya peraturan pengampunan pajak atau tax amnesty sebelum sidang DPR 14 Juli 2016.
Selain itu, kepastian bank sentral AS atau The Federal Reserves/The Fed menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan menjadi pemicu positif untuk membuat pelaku pasar akumulasi saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua sehingga membuat IHSG di atas level psikologis 4.800.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.750-4.670-4.615-4.525 dan resistance 4.875-4.925-5.050," ujar Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Sedangkan William memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur melihat secara teknikal ada pola perbaikan jangka pendek dan menengah untuk saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. Hal ini membuat saham PT Bank Tabungan Negara Tbk menarik untuk diakumulasi melihat kinerja keuangan pada 2016-2017 dengan skenario kenaikan menuju resistance psikologis Rp 1.795-Rp 1.875.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Tabungan Negara Tbk di level pertama Rp 1.705, level kedua Rp 1.685, dan cut loss point Rp 1.655. (Ahm/Ndw)
Advertisement