Data Ekonomi AS Bikin Bursa Asia Naik Terbatas

Bursa saham Asia menguat secara perlahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jul 2016, 09:37 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2016, 09:37 WIB
Penguatan bursa Asia didukung data ekonomi Amerika Serikat positif
Penguatan bursa Asia didukung data ekonomi Amerika Serikat yang positif

Liputan6.com, Seoul - Bursa saham Asia menguat secara perlahan pada perdagangan Kamis pagi ini usai data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan bursa saham AS yang positif.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,5 persen. Penguatan itu didorong indeks saham Australia menguat 0,7 persen. Sementara indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,1 persen.

Penguatan bursa Asia didukung dari data aktivitas sektor jasa yang sentuh level tertinggi dalam tujuh bulan pada Juni. Kenaikan itu didukung dari order baru yang melonjak dan perusahaan merekrut pegawai.

Namun, dealer memperingatkan kalau Inggris keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit/brexit masih membayangi bursa saham. Risiko itu tecermin dari kondisi mata uang Inggris pound sterling.

Mata uang Inggris tersebut berada di kisaran US$ 1.2918 setelah merosot hampir 3 persen dalam dua sesi sebelumnya. Sementara itu, yen berada di kisaran US$ 101,10.

"Penafsiran paling optimistis kalau pasar percaya kebijakan moneter global akan menghasilkan hal yang signifikan. Bank of England telah mengindikasikan kalau akan segera menurunkan suku bunga. Ada spekulasi juga dari bank sentral Jepang dan Eropa," ujar David Hensley, Ekonom JP Morgan, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/7/2016).

JP Morgan melihat bank sentral Inggris akan menghidupkan kembali proses pelonggaran kuantatif. Sementara pemerintah Inggris akan melakukan penghematan dan mengendurkan kebijakan fiskal, dan dapat menjadi lampu hijau untuk ekspansi global.

Di pasar komoditas, harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran US4 47,69 per barel. Sementara harga minyak Brent naik 27 sen menjadi US4 49,07. (Ahm/Ndw)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya