Dipimpin Saham Infrastruktur, IHSG Dibuka Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 14 Jul 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 09:15 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (14/7/2016), pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 6,3 poin atau 0,12 persen ke level 5.128,68. Indeks saham LQ45 turun 0,27 persen ke level 885,70.

Ada sebanyak 89 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 33 saham melemah dan 61 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.555 kali dengan volume perdagangan 170,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 182 miliar.

Pada Kamis pagi ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.131,03 dan terendah 5.124,98. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 9 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 9 miliar.

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun 1,5 persen, diikuti saham aneka industri yang juga turun 0,54 persen dan manufaktur yang turun 0,12 persen.

Sementara sektor saham yang naik adalah saham pertambangan yang naik 0,49 persen, saham perkebunan 0,31 persen dan saham konstruksi 0,12 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham TIRA naik 22,73 persen ke level Rp 270 per saham, saham TBMS menguat 19,25 persen ke level Rp 1.115 per saham, dan saham MPMX mendaki 16,15 persen ke level Rp 525 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham INAI susut 9,31 persen ke level Rp 458 per saham, saham MCOR melemah 5,92 persen ke level Rp 159 per saham, dan saham INCO turun 3,73 persen ke level Rp 2.330 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memperkirakan IHSG bergerak menguat dengan kisaran support 5.045 dan resistance 5.154.

"Rilis data perekonomian disinyalir cukup stabil dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG, ditunjang dengan capital inflow yang masih terus berlanjut dengan cukup masif," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya