Bursa Asia Naik Mengekor Wall Street

Harga minyak mentah yang mempengaruhi pasar Asia naik 1 persen.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Jul 2016, 08:42 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 08:42 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia naik tipis pada perdagangan hari ini mengekor Wall Street yang kembali mencetak rekor dan imbas dari pulihnya harga minyak mentah. Sementara nilai tukar dolar naik ke posisi puncak dalam enam minggu.

Melansir laman Reuters, Kamis (21/7/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1 persen, mendekati kembali posisi tertinggi dalam sembilan bulan pada pekan lalu. Sementara indeks saham Jepang Nikkei melonjak 1,2 persen terdorong pelemahan mata uang.

Adapun minyak mentah yang mempengaruhi pasar Asia naik 1 persen. Kenaikan terjadi setelah data persediaan AS meringankan beberapa kekhawatiran tentang membanjirnya pasokan di pasar.

Sementara nilai tukar Dolar AS menguat 0,2 persen terhadap Yen menjadi 107,14 setelah sebelumnya mencapai 107,460. Ini angka tertinggi sejak 7 Juni dan kembali ke tingkat sebelum pasar bergolak usai keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa pada bulan lalu.

Hal yang hanya akan mempengaruhi pasar adalah keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang menyatakan keadaan darurat di negaranya. Dia membuat keputusan lebih besar setelah mengambil tindakan keras terhadap ribuan anggota pasukan keamanan, peradilan, pelayanan sipil dan akademisi setelah kegagalan kudeta militer yang menimpanya.

Rencananya,  Bank Sentral Eropa akan menggelar pertemuan. Pada pertemuan ini diharapkan bank utama tersebut bisa menahan kebijakan yang bisa menstabilkan pasar terkait Program Stimulus 1,7 triliun euro.

"Pelemahan euro otomatis memberikan stimulus ke ekonomi, yang berarti ECB bisa menunggu," tulis Kathy Lien, Direktur strategi FX BK Asset Management.

Rencananya, para menteri keuangan dari negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia akan bertemu di China pada akhir pekan ini. Dampak Brexit terhadap pertumbuhan global diperkirakan akan mendominasi pembicaraan pada pertemuan tersebut.


Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya