Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan reksa dana berbasis efek syariah global bernama Mandiri Global Sharia Equity Dolar. Reksa dana ini mayoritas akan ditempatkan di saham.
Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Muhammad Hanif mengatakan, dengan produk tersebut maka akan membuat pasar modal Indonesia semakin semarak.
"Mandiri Manajemen Investasi, manajer investasi domestik pertama yang meluncurkan reksa dana global syariah semoga bisa diminati," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Advertisement
Reksa dana ini berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Untuk penempatannya, reksadana ini akan ditempatkan minimum 80 persen dan maksimum 100 persen untuk saham syariah. Kemudian, 0 persen sampai 20 persen untuk instrumen pasar uang atau pendapatan tetap syariah. Minimum penempatan sebesar US$ 10.000.
Baca Juga
Hanif menuturkan, dengan produk tersebut maka nasabah tak perlu ke luar negeri jika ingin berinvestasi dalam bentuk mata uang asing. "Bagi nasabah Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri denominasi dolar tapi bisa dilakukan di sini," ungkap dia.
Terkait produk tersebut, Mandiri Manajemen Investasi bekerjasama dengan JP Morgan Asset Management. JP Morgan Asset Management berperan sebagai technical advisor dalam mengelola portofolio reksa dana.
Dia menargetkan, dana kelolaan untuk produk ini sekitar US$ 15-20 juta sampai akhir tahun. "Kami punya keyakinan reksa dana ini diminati investor di Indonesia karena sekarang masih relatif kecil. Dengan kolaborasi JP Morgan jadi salah satu faktor yang bisa dikedepankan," tutup dia.
Beberapa manajer investasi memang getol meluncurkan produk reksa dana syariah pada tahun ini. Sebelumnya pada April 2016 lalu, PT Aberdeen Asset Management juga meluncurkan produk investasi reksa dana syariah dengan tajuk Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund.
Presiden Direktur Aberdeen Asset Management Sigit Wiryadi mengatakan, produk Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund bakal memberikan imbal hasil yang maksimal. Pasalnya, pasar regional kini mulai menunjukkan perbaikan.
Indikasi perbaikan tersebut adalah penundaan pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) serta stimulus yang dilakukan oleh China. "Produk ini kami harapkan memberikan imbal hasil yang optimal," kata dia.
Sigit juga mengatakan, pemilihan negara di Asia Pasifik termasuk Jepang dalam penempatan dana kelolaan lantaran negara tersebut jarang dilirik oleh manajer investasi lain. Dia menuturkan, perusahaan mengambil strategi dengan memilih penempatan pada perusahaan-perusahaan yang berorientasi global. "Tidak hanya orientasi dalam negeri tapi luar negeri. Toyota kan market, pabriknya, tidak hanya di Jepang," ujar dia.
Reksa dana Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund menyasar pasar profesional. Produk tersebut dapat diperoleh dengan investasi awal minimal US$ 10 ribu dan pembelian selanjutnya sebanyak US$ 5 ribu.