Reshuffle Kabinet Bayangi Laju IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran support 5.220 dan resistance 5.300 pada Kamis pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Jul 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 06:20 WIB
Laju IHSG
Ilustrasi Laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan tekanan pada perdagangan saham Kamis (28/7/2016). Hal itu lantaran ada sejumlah harga saham yang sudah relatif tinggi.

Analis PT Lanjar Nafi mengatakan, rentang gerak IHSG pada support 5.220 dan resistance 5.300.

"‎Tekanan jual sewaktu-waktu masih dapat terlihat sehingga investor dianjurkan waspada dan mulai melakukan sell on strength di beberapa saham yang sudah cukup tinggi‎," kata dia Jakarta, Kamis (28/7/2016).

IHSG mengalami penguatan 49,96 poin atau 0,96 persen ke level 5.274,36 pada perdagangan saham kemarin. Penguatan tersebut didorong oleh sentimen perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Optimasi dari reshuffle kabinet kementerian yang menarik nama-nama besar dan dinilai pro pasar mampu membuat IHSG menguat sepanjang perdagangan," kata dia.

Dia mengatakan, reshuffle kabinet mendorong aksi beli bersih investor asing. Tercatat investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 617,55 miliar.

‎Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berpeluang untuk menguat. Dia mengatakan penguatan IHSG didorong oleh laporan kinerja emiten dan reshuffle kabinet.

"Aliran dana investor yang masih berlangsung ditambah rilis data kinerja emiten juga turut menunjang pola kenaikan IHSG. Ditambah dengan langkah pemerintah dalam melakukan perombakan kabinet di mana harapan untuk menuju Indonesia lebih baik menjadi semakin terbuka," jelas dia.

William memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.224 dan resistance 5.358 pada Kamis pekan ini.

William merekomendasikan beberapa saham di antaranya PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya