Laba Bersih Astra International Susut 12 Persen

Pendapatan perseroan turun 5 persen menjadi Rp 88,20 triliun pada semester I 2016.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jul 2016, 17:28 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 17:28 WIB
PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja menurun pada semester I 2016. Hal itu lantaran kinerja bisis alat berat dan pertambangan turun.

Laba bersih perseroan turun 12 persen menjadi Rp 7,11 triliun pada semester I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,05 triliun. Pendapatan bersih merosot 5 persen menjadi Rp 88,20 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian selisih kurs naik menjadi Rp 251 miliar pada semester I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 74 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 5,4 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,3 triliun.

Dengan melihat kinerja itu, laba bersih per saham turun 12 persen menjadi Rp 176 pada semester I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 199.

Dari sejumlah lini bisnis usaha perseroan, bisnis usaha alat berat dan pertambangan alami penurunan laba bersih terbesar. Bisnis alat berat dan pertambangan urun 45 persen menjadi Rp 1,12 triliun pada semester I 2016.

Kemudian bisnis jasa keuangan dengan laba bersih merosot 40 persen menjadi Rp 1,25 triliun. Sedangkan kontribusi laba bersih bisnis teknologi informasi melemah 3 persen menjadi Rp 73 miliar.

Adapun kenaikan laba bersih terbesar disumbangkan dari infrastruktur, logistik dan lainnya yang naik 156 persen menjadi Rp 174 miliar. Sedangkan bisnis agribisnis menyumbangkan laba bersih tumbuh 78 persen menjadi Rp 631 miliar.

"Tantangan pada semester I tahun ini berasal dari pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat, penurunan volume bisnis kontraktor pertambangan dan peningkatan kredit bermasalah di Permata Bank masih akan dirasakan hingga akhir tahun," jelas Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam keterangan tertulis pada Kamis pekan ini.

Ia menambahkan, pihaknya berharap kinerja dari bisnis pembiayaan konsumen dan otomotif masih solid.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini, saham PT Astra International Tbk baik 0,68 persen ke level harga Rp 7.425 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.344 kali dengan nilai transaksi harian Rp 508,7 miliar. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya