Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah. Pelemahan IHSG ini dipicu bursa saham Amerika Serikat (AS) yang tertekan.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (3/8/2016), IHSG turun 21,44 poin atau 0,40 persen ke level 5.351,87. Indeks saham LQ45 merosot 0,67 persen ke level 920,72. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 177 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 147 saham menguat dan 90 saham lainnya diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 313.400 kali dengan volume perdagangan 7,7 miliar saham. Nilai transaksii harian saham sekitar Rp 8,1 triliun.
Baca Juga
Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.383,49 dan terendah 5.331,32. Investor asing pun melakukan aksi beli sekitar Rp 186,10 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.115.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,68 persen, sektor saham tambang menguat 0,40 persen, dan sektor saham industri dasar menanjak 0,61 persen.
Sektor saham infrastruktur merosot 1,37 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan turun 0,77 persen, dan sektor saham keuangan tergelincir 0,38 persen.
Saham-saham yang alami penguatan terbesar antara lain saham SMDR naik 25 persen ke level harga Rp 6.000 per saham, saham CASA menanjak 22 persen ke level harga Rp 244 per saham, dan saham KAEF mendaki 15,02 persen ke level Rp 1.455 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham MREI turun 10 persen ke level Rp 4.770 per saham, saham TFCO susut 9,52 persen ke level Rp 855 per saham, dan saham VICO merosot 8,73 persen ke level Rp 115 per saham.
Sebagian besar bursa Asia pun berada di zona merah. Indeks saham Shanghai naik 0,24 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,76 persen ke level 21.739,11.
Advertisement
Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,2 persen ke level 1.994,79, indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,88 persen ke level 16.083, indeks saham Singapura turun 1,02 persen ke level 2.856, dan indeks saham Taiwan merosot 0,74 persen ke level 9.001.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG cenderung konsolidasi wajar pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG dapat tekanan dari sentimen global. William menuturkan, laju bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan berimbas ke IHSG.
Selain itu, harga minyak sempat sentuh di bawah US$ 40 per barel juga mempengaruhi laju IHSG. "Ada aliran dana yang masih masuk ke bursa saham membuat IHSG alami konsolidasi wajar," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pasar juga menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2016.(Ahm/Ndw)