Awal Perdagangan IHSG Bergerak di Dua Arah

Gerak indeks terbatas karena belum ada sentimen yang mampu menjadi tenaga bagi IHSG.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Agu 2016, 09:16 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 09:16 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Gerak indeks terbatas karena belum ada sentimen yang mampu menjadi tenaga bagi IHSG.

Pada pra pembukaan Selasa (23/8/2016), IHSG naik 6,86 poin atau 0,13 persen ke angka 5.434,03. Indeks LQ45 juga mampu naik 0,18 persen ke angka 935,67.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.01 WIB, IHSG masih menguat 1,87 poin atau 0,03 persen ke level 5.429,53. Namun pada pukul 09.40 WIB, IHSG tertekan dan turun 5,51 poin atau 0,11 persen ke angka 5.422,76.

Ada sebanyak 60 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. Terdapat 56 saham melemah dan 79 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.310 kali dengan volume perdagangan 170,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 189,7 miliar.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.438,50 dan terendah 5.424,96 pada awal sesi perdagangan. Secara sektoral, terdapat 5 sektor menguat dan 5 sektor melemah.

Pada awal sesi perdagangan investor asing menjalankan aksi jual bersih sekitar Rp 20 miliar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PLAS naik 21 persen ke level Rp 1.750 per saham, saham SRAJ menanjak 11,11 persen ke level Rp 360 per saham, dan saham MEDC mendaki 8,43 persen ke level Rp 1.805 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SUGI turun 9,52 persen ke level Rp 114 per saham, saham PRAS melemah 9,40 persen ke level Rp 212 per saham, dan saham BIKA merosot 8,56 persen ke level Rp 640 per saham.

Analis PT BNI Securities Dessy Lapagu menjelaskan, indeks global masih bergerak rata-rata melemah. Dow Jones ditutup turun 0,12 persen ke level 18.529 dan S&P 500 melemah 0,06 persen ke level 2.182.

Pada bursa Eropa, indeks juga masih bergerek negatif dengan rata-rata penurunan sebesar 0,5 persen. Indeks bergerak melemah seiring minimnya sentimen dari pasar global maupun komoditas.

Untuk IHSG pada Senin kemarin, indeks melemah sepanjang perdagangan namun mampu mencatatkan penutupan yang positif dengan naik tipis 0,2 persen pada level 5.427 dengan net buy asing sebesar Rp 286 miliar.

"Pelemahan terbesar terjadi pada sektor keuangan yang turun 0,3 persen sementara penguatan terbesar terjadi pada sektor aneka industri yang menguat sebesar 2 persen," jelas dia.

IHSG pada hari ini kami perkirakan masih berpotensi untuk kembali melemah seiring minimnya sentimen baik dari pasar global maupun domestik serta antisipasi atas profit taking saham-saham yang telah menguat sejak awal minggu.

Indeks diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.390–5.460 dengan saham pilihan BMRI, GGRM, KRAS dan BJTM. (Gdn/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya