Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,99 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perseroan mengincar dana Rp 1,87 triliun dari rights issue tersebut. Perseroan belum menentukan harga pelaksanaan dan rasio HMETD.
Mengutip prospektus singkat yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/9/2016), perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue antara lain sekitar 66 persen untuk memenuhi kebutuhan modal kerja proyek pembangunan hot strip mill 2, dan sisanya 34 persen untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batubara 1x150 MW.
Dalam pelaksanaan rights issue ini bila pemegang saham minoritas tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham HMETD maka pemegang saham minoritas akan alami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimum 24,04 persen.
Baca Juga
Perseroan telah menyampaikan rencana aksi korporasi itu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 September 2016. Pernyataan pendaftaran HMETD menjadi efektif dari OJK pada 10 Oktober 2016.
Jadwal sementara rights issue tersebut antara lain perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) pada 20 Oktober 2016, pencatatan saham di BEI pada 24 Oktober 2016, dan preiode perdagangan HMETD pada 24-28 Oktober 2016.
Pada penutupan perdagangan saham Senin 5 September 2016, saham PT Krakatau Steel Tbk turun 1,68 persen menjadi Rp 880 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.327 kali dengan nilai transaksi harian Rp 22,4 miliar.
Advertisement