Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah menjelang akhir pekan ini. Pelaku pasar dinilai realisasi keuntungan sambut libur panjang.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (9/9/2016), IHSG melemah 89,16 poin atau 1,66 persen ke level 5.281,91. Indeks saham LQ45 merosot 1,99 persen ke level 906,47. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 231 saham melemah sehingga mendorong IHSG dalam tekanan. Sedangkan 74 saham menghijau dan 81 saham diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.358,50 dan terendah 5.281,91. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 232.083 kali dengan volume perdagangan 6,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,4 triliun.
Baca Juga
Menjelang akhir pekan ini, investor asing juga melakukan aksi jual mencapai Rp 930,88 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.099.
Secara sektoral, 10 sektor saham melemah. Sektor saham barang konsumsi turun 2,39 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur sebesar 1,84 persen dan sektor saham keuangan merosot 1,75 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham IBST naik 17,22 persen ke level Rp 2.280 per saham, saham BALI menanjak 15,29 persen ke level Rp 980 per saham, dan saham ECII mendaki 3,96 persen ke level Rp 525 per saham.
Saham-saham yang merosot antara lain saham GEMS turun 10 persen ke level Rp 1.710 per saham, saham NELY merosot 9,89 persen ke level Rp 82 per saham, dan saham BINA tergelincir 9,63 persen ke level Rp 244 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,75 persen ke level 24.099, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul indeks saham Jepang Nikkei sebesar 0,04 persen ke level 16.965.
Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,25 persen ke level 2.037,87, indeks saham Shanghai melemah 0,55 persen, indeks saham Singapura merosot 0,73 persen ke level 2.873, dan indeks saham Taiwan turun 1,06 persen ke level 9.164.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan pelaku pasar merealisasikan keuntungan menjelang libur panjang sehingga menekan IHSG. Selain itu, aliran dana investor asing keluar dari pasar modal cukup besar juga menambah beban IHSG.
Advertisement
"Namun jangka panjang IHSG masih bagus karena ekonomi Indonesia masih stabil, dan langkah pemerintah antisipasi gejolak ekonomi," kata dia saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)