Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi menguat pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.210 dan resistance 5.320.
IHSG menguat tajam pada perdagangan saham kemarin. IHSG menguat 119,78 poin atau sebanyak 2,33 persen ke level 5.265,81. Meski begitu, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih Rp 527,82 miliar.
"Sektor aneka industri yang sebelumnya menjadi penekan IHSG berbalik menjadi pendorong penguatan setelah pelonjakan penjualan mobil bulan Agustus naik 53,8 persen memicu penguatan saham PT Astra International Tbk (ASII)," kata dia di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sementara Bursa Asia bergerak variatif kemarin. Pergerakan Bursa Asia dipengaruhi oleh sentimen dari Amerika Serikat (AS).
"Mayoritas bursa di Asia bergerak mixed di saat investor telah menilai tekanan jual sudah cukup over serta aksi tunggu pertemuan bank sentral pekan depan di AS dan Jepang," jelas dia.
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 5.250 dan resistance 5.343.
Saham pilihan Sinarmas Sekuritas antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Untuk diketahui, Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (15/9/2016), IHSG naik 119,78 poin atau 2,33 persen ke level 5.265,81. Indeks saham LQ45 juga menguat 2,96 persen ke level 907,42. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 230 saham naik sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 71 saham melemah dan 85 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.270,48 dan terendah 5.158,72.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 279.313 kali dengan volume perdagangan 7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,4 triliun. (Amd/Gdn)