Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pengumuman hasil pertemuan bank sentral terutama Amerika Serikat (AS) akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih berada rentang konsolidasi wajar yang bertahan cukup kuat di level support 5.245. Sedangkan target level resistance di 5.358.
Ia menilai, level resistance itu perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan sehingga dapat mengembalikan level jangka pendeknya.
"Rilis data ekonomi suku bunga acuan masih dinanti oleh investor," ujar William saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (22/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) masih akan tetap mempertahankan suku bunga. "Kondisi politik dengan ada pemilihan umum di AS akan pengaruhi. Jadi tidak hanya dari ekonomi saja yang pengaruhi suku bunga," ujar William.
William menilai, the Fed akan menaikkan suku bunga atau tidak maka dampaknya hanya sementara ke pasar saham. Saat ini pelaku pasar ingin kepastian terutama dari suku bunga the Fed.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan bila terjadi koreksi dan konsolidasi minor di IHSG akibat tekanan jual yang tidak tahan dengan volatilitas regional maka dapat akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua.
Yuganur menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.280-5.180-5.130-4.980 dan resistance 5.370-5.470-5.525.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) untuk dicermati pelaku pasar. Pola perbaikan dalam jangka pendek dan menengah ini dapat digunakan sebagai kesempatan untuk ikuti kenaikan berikutnya ke level resistance psikologis Rp 1.800.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) di level pertama Rp 1.715, level kedua Rp 1.645, dan cut loss point Rp 1.595. (Ahm/Ndw)