Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) menguat usai bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga. Dengan suku bunga tetap itu berimbas positif ke bursa saham.
Bank sentral AS juga memberikan sinyal kuat untuk kembali menaikkan suku bunga pada akhir 2016 asal pasar tenaga kerja yang membaik. Sebelumnya bursa global juga bereaksi terhadap bank sentral Jepang yang menargetkan bunga obligasi pemerintah lebih baik.
Pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 163,74 poin atau 0,9 persen ke level 18.293,7. Indeks saham S&P 500 menguat 23,36 poin atau 1,09 persen ke level 2.163,12. Indeks saham Nasdaq mendaki 53,83 poin atau 1,03 persen ke level 5.295,18.
Penguatan bursa saham AS juga didukung dari 11 sektor saham di indeks saham S&P 500 berada di wilayah positif. Sektor saham energi catatkan kinerja terbaik, seiring harga minyak yang menguat.
Baca Juga
Pelaku pasar juga tidak mengharapkan the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Menurut data CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga hanya 18 persen.
"Hanya ada sedikit keraguan kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga. Kini pelaku pasar lebih bebas untuk menaruh dananya di bursa saham. Adapun bank sentral Jepang kembali mempertahankan suku bunga juga berdampak positif," ujar Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/9/2016).
Kekhawatiran bank sentral AS akan menaikkan suku bunga telah kembali meningkatkan volatilitas bursa saham dalam beberapa pekan terakhir.
Adapun volume perdagangan saham sekitar 7,6 miliar saham di bursa AS. Angka ini di atas rata-rata perdagangan selama 20 harian di kisaran 6,8 miliar saham. (Ahm/Ndw)
Advertisement