Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia naik tipis seiring penguatan dolar pada pembukaan perdagangan hari ini, terpicu pasar global yang sedikit tenang usai bergejolak akibat suramnya laporan data ekonomi China di hari sebelumnya.
Melansir laman Reuters, Jumat (14/10/2016) indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen pada awal perdagangan, setelah turun 1,1 persen pada Kamis.
Sementara indeks Jepang Nikkei naik tipis 0,1 persen dan berada di jalur penurunan mingguan sebesar 0,3 persen. Sedangkan indeks Korea Selatan Kospi naik 0,6 persen dan saham Australia naik 0,1 persen.
Baca Juga
Di sisi lain, Dow turun 0,3 persen dan Nasdaq menyusut 0,5 persen, dipimpin penurunan saham keuangan dan melemahnya angka perdagangan Cina, meskipun akhir-akhir ini harga minyak mengalami kenaikan terbatas.
Ekspor China dilaporkan turun 10 persen pada September (year on year), yang lebih buruk dari harapan. Sementara impor tiba-tiba menyusut, menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
"Perjuangan China untuk mencapai pertumbuhan ekspor adalah refleksi dari perdagangan global yang lemah. Ini tidak akan mencegah Fed dari kenaikan suku bunga tahun ini. Namun, itu akan menjadi rem tangan pada laju pengetatan moneter tahun depan," tulis Ric Spooner, Kepala Analis Pasar CMC Markets.
China rencananya akan melaporkan data inflasi pada Jumat pagi ini.
Sementara itu, indeks dolar telah menguat ke posisi tujuh minggu dibandingkan pertengahan pekan sebelumnya. Ini terpicu prediksi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember.
Di sisi lain, investor sedang menunggu pembukaan pasar keuangan di Thailand setelah kematian Raja Bhumibol Adulyadej, Kamis malam.
Sedangkan minyak mentah memperpanjang kenaikan setelah memantul semalam. Harga minyak mentah AS naik 0,4 persen menjadi US$ 50,62 per barel setelah naik 1,5 persen di minggu ini. (Nrm/Zul)
Advertisement