Menunggu Laporan Keuangan, Laju IHSG Pekan Ini Bakal Mendatar

Sepanjang pekan ini, IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 17 Okt 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 06:00 WIB
Sepanjang pekan ini, IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.
Sepanjang pekan ini, IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mendatar pada perdagangan saham selama sepekan ini. Laju IHSG akan dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten kuartal III 2016.

Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe mengatakan, pelaku pasar menunggu hasil kinerja emiten di pada kuartal III 2016 ini. Emiten dengan kapitalisasi besar bakal menjadi pendorong gerak IHSG.

"Masih sentimen laporan keuangan kuartal III yang lagi ditunggu oleh market," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/10/2016). Kiswoyo memperkirakan, IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.

Rekomendasi saham dari Kiswoyo antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilver Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Untuk diketahui, IHSG mengalami penguatan sebesar 0,42 persen sepanjang pekan lalu (10-14 Oktober 2016) ke level 5.399,89 dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya di posisi 5.377,15.

Sejalan dengan penguatan IHSG, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mengalami pertumbuhan 0,41 persen menjadi Rp5.839,10 triliun dibanding pekan sebelumnya Rp 5.815,07 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian tercatat mengalami kenaikan 11,03 persen menjadi Rp 7,05 triliun per hari dari Rp 6,35 triliun per hari. Rata-rata volume transaksi harian juga ikut menguat 17,80 persen menjadi 9,61 miliar unit saham dari 8,16 miliar unit saham.

Sementara, frekuensi transaksi harian turun menjadi 240,36 ribu kali transaksi dari 274,91 ribu kali transaksi di pekan sebelumnya.

Investor asing masih mencatatkan jual bersih Rp 751 miliar selama sepekan. Namun dari awal tahun masih tercatat beli bersih Rp 33,14 triliun. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya