Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung naik terbatas. Hal ini juga lantaran bursa Asia melemah tipis.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (24/10/2016), IHSG naik tipis 6,23 poin atau 0,12 persen ke level 5.415,4. Pembukaan IHSG pukul 09.00 WIB, penguatan IHSG jadi terbatas. IHSG naik 3,84 poin atau 0,08 persen ke level 5.413,08. Indeks saham LQ 45 naik 0,07 persen ke level 931,23. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 105 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 35 saham melemah dan 64 saham lainnya diam di tempat.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 4,6 miliar pada awal perdagangan. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.038.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.370 kali dengan volume perdagangan 579 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 240 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,08 persen dan infrastruktur susut 0,08 persen. Sedangkan sektor saham perkebunan mendaki 1,02 persen, dan mencatat penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang naik 0,76 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 0,62 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham OKAS naik 13,7 persen ke level Rp 83 per saham, saham CTRP mendaki 10 persen ke level Rp 775 per saham, dan saham BUMI naik 8,26 persen ke level Rp 131 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BIRD turun 2,52 persen ke level Rp 3.100 per saham, saham BEST merosot 1,76 persen ke level Rp 334 per saham, dan saham PTPP susut 1,63 persen ke level Rp 4.230 per saham.
Bursa Asia pun sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,16 persen ke level 23.338. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,30 persen ke level 2.039, indeks saham Jepang Nikkei ke level 17.185. Indeks saham Shanghai menguat 0,34 persen ke level 3.101, indeks saham Singapura mendaki 0,16 persen ke level 2.836, dan indeks saham Taiwan naik 0,20 persen ke level 9.324.
Analis PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menuturkan, IHSG masih akan bergerak sideways serta masih didominasi oleh saham-saham spekulatif lapis kedua dan ketiga. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.380-5.450," ujar dia.
PT Ashmore Assets Management Indonesia menyebutkan IHSG naik 0,1 persen pada pekan lalu. Penguatan IHSG itu didorong dari sektor saham defensif yang menguat. Di sisi lain, pertumbuhan penjualan ritel naik 12 persen seiring pertumbuhan infrastruktur. Pemulihan kepercayaan konsumen itu menjadi kunci konsumsi tak hanya dari makanan tetapi juga properti dan otomotif.
Advertisement