Transaksi Saham Bank Jabar Banten Capai Rp 1 T di Pasar Negosiasi

Saham PT Bank Jabar Banten Tbk naik 30,35 persen menjadi Rp 3.500 per saham pada perdagangan Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Des 2016, 20:15 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 20:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) ditransaksikan mencapai Rp 1 triliun di pasar negosiasi pada perdagangan saham Selasa (20/12/2016).

Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Jabar Banten Tbk naik 30,35 persen di level harga Rp 3.500 per saham. Total frekuensi saham 17 kali dengan volume perdagangan 2.914.696 saham. Nilai transaksi Rp 1 triliun di pasar negosiasi.

Sedangkan di pasar reguler, saham BJBR ditransaksikan melemah 30 poin atau 0,99 persen ke level Rp 3.010 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11.795 kali dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun. Harga saham BJBR sempat ditransaksikan di level tertinggi Rp 3.510 dan terendah Rp 2.910 per saham.

Transaksi saham BJBR tersebut kemungkinan difasilitas oleh PT Trimegah Securities. Nilai perdagangan saham PT Trimegah Securities mencapai Rp 1,2 triliun dengan total transaksi Rp 3 triliun.

"Kemungkinan ada crossing saham BJBR. Kalau transaksinya sudah selesai ada potensi turun harganya," ujar Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo saat dihubungi Liputan6.com.

Sebelumnya manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saham BJBR telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham PT Bank Jabar Banten Tbk yang di luar kebiasaan (unusual market activity). Sehubungan terjadinya UMA atas saham BJBR itu, perlu disampaikan kalau bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham BJBR.

Oleh karena itu, investor diharapkan untuk perhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya