Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variasi selama sepekan. Saat ini, sentimen di pasar modal masih sepi.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utama mengatakan, sebenarnya kondisi pasar modal sedang tidak baik. Menurut dia, penutupan IHSG pada 2016 relatif rendah.
"Sepertinya akan variatif, kemarin penutupan IHSG tidak terlalu bagus, terkoreksi di akhir perdagangan, posisi penutupan tidak terlalu bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Dia mengatakan, pasar modal tengah mengahadapi tantangan. Dia menuturkan, rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga hingga tiga kali bakal membuat Bank Indonesia (BI) menahan penurunan suku bunga. Kemudian, rencana pemerintah menaikan tarif listrik juga akan mengerek inflasi.
Baca Juga
"Inflasi tidak akan menolong, PLN juga akan menaikan tarif listrik, sentimennya juga tidak terlalu bagus," kata dia.
Dia mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.200-5.150. Resistance berada pada level 5.335-5.526.
Saham pilihan Satrio antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk dicermati pelaku pasar.
Perdagangan saham pada 2016 ditutup ke level 5.269,71. Secara tahunan atau year to date (ytd) naik 15,32 persen dibanding tutup tahun 2015 di level 4.593.
Advertisement