IHSG Cenderung Tertekan Menanti Prospek Kenaikan Suku Bunga AS

Pelaku pasar menunggu data ekonomi dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) sehingga pengaruhi laju IHSG.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Feb 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 06:30 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan saham selama sepekan. Sejumlah sentimen dalam negeri dan luar negeri akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, sentimen domestik dan global menyertai pergerakan IHSG. Dari domestik, dipengaruhi oleh indeks kepercayaan konsumen.

"Pekan depan beberapa sentimen dari data tingkat kepercayaan konsumen," kata dia di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Dari global, pelaku pasar tengah menunggu kinerja sektor manufaktur Eropa. Kemudian, memperhatikan pertemuan FOMC untuk melihat prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

"Aksi tunggu investor terhadap hasil pertemuan FOMC di AS guna melihat prospek suku bunga AS," ungkap dia.

Investor juga menunggu inflasi Eropa dan persedian minyak Amerika Serikat (AS). "Tingkat inflasi di negara-negara Eropa pun ikut menjadi perhatian serta stok persediaan minyak di AS pada minggu depan," kata dia.

Lanjar memperkirakan IHSG berada support 5.285 dan resistance 5.400 pada pekan ini.

Saham rekomendasi Lanjar saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Sebelumnya IHSG telah melemah 0,39 persen pada pekan lalu ke posisi 5.350,93. Seiring IHSG tertekan, kapitalisasi pasar saham BEI susut 0,39 persen menjadi Rp 5.811 triliun dari posisi Rp 5.834 triliun.

Rata-rata nilai transaksi alami perubahan 3,23 persen menjadi Rp 8,37 triliun pada pekan ini dari Rp 8,65 triliun sepekan sebelumnya. Investor asing juga mencatatkan aksi jual mencapai Rp 975 miliar pada pekan lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya