Lippo Karawaci Bukukan Kenaikan Pendapatan 18 Persen di 2016

Pendapatan properti tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp 3,8 triliun, dan memberikan kontribusi sebesar 36 persen terhadap total Pendapatan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Mar 2017, 16:42 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 16:42 WIB
Lippo Mall Kuta Bali.
Lippo Mall Kuta Bali.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan total Pendapatan sebesar Rp 10,5 triliun pada 2016. Angka tersebut naik 18 persen jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Untuk pertumbuhan laba Kotor naik 10 persen menjadi Rp 4,5 triliun dan untuk laba bersih naik 65 persen menjadi Rp 882 miliar.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menjelaskan, 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan. Pelemahan makroekonomi global yang terutama disebabkan oleh faktor Brexit serta hasil pemilihan presiden AS yang tak terduga, telah berdampak negatif pada perekonomian Indonesia.

"Sektor properti Indonesia di 2016 meneruskan tren perlambatannya sejak 2015. Namun demikian, Recurring Revenue yang didukung oleh pertumbuhan Pendapatan divisi Healthcare sebesar 25 persen telah membantu untuk mengurangi pelemahan ini," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (1/3/2017). 

Pendapatan properti tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp 3,8 triliun, dan memberikan kontribusi sebesar 36 persen terhadap total Pendapatan. Penyelesaian penjualan aset Lippo Mall Kuta ke LMIRT di Desember 2016 mengangkat Pendapatan properti perusahaan sebesar Rp 762 miliar.

Pendapatan dari Divisi Large Scale Integrated meningkat tajam sebesar 62 persen menjadi Rp 1,25 triliun pada tahun 2016 yang ditopang oleh peningkatan pengakuan pendapatan dari proyek seperti Trivium di Lippo Cikarang, Holland Village, Millenium Village dan Orange County.

Pendapatan Recurring memainkan peran penting dalam menyeimbangkan pelemahan siklus bisnis properti. Pendapatan Recurring tumbuh stabil sebesar 23 persen menjadi Rp 6,75 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 64 persen terhadap total pendapatan.

Divisi Healthcare mampu membukukan pertumbuhan pendapatan 25 persen menjadi Rp 5,17 Triliun. Untuk diketahui Siloam mengelola 23 rumah sakit pada akhir 2016. Penerimaan pasien rawat inap tumbuh sebesar 18 persen, sementara itu kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 20 persen.

Pendapatan Divisi Komersial Lippo Karawaci meningkat sebesar 21 persen menjadi Rp 732 miliar terutama ditopang oleh peningkatan tajam dari Pendapatan Mal sebesar 47 persen menjadi Rp 353 miliar, dimana Pendapatan Lippo Mall Puri meningkat sebesar 95 persen menjadi Rp 187 miliar pada 2016. 

Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio and properti management, tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp 853 miliar pada 2016 hasil dari semakin membesarnya total kelolaan aset dibawah portofolio REITS.

Lippo Karawaci juga mengalami penguatan neraca perusahaan melalui pasar obligasi global dengan suksesnya transaksi pembiayaan kembali obligasi perusahaan yang jatuh tempo pada 2019 dan 2020 masing-masing sebesar US$ 250 juta dan US$ 403 juta dengan menerbitkan obligasi sebesar US$ 260 juta jatuh tempo pada 2022 dan obligasi sebesar US$ 425 juta jatuh tempo pada 2026 dengan kupon masing masing sebesar 7 persen dan 6,75 persen. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya