IHSG Naik Tipis di Awal Sesi Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 6,83 poin ke level 5.398,05 di awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mar 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 09:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau meski terbatas pada awal perdagangan. Hal ini berlawanan dengan bursa Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin (6/3/2017), IHSG naik tipis 6,83 poin atau 0,13 persen ke level 5.398,05. Pembukaan IHSG pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 10,55 poin atau 0,23 persen ke level 5.403.

Ada sebanyak 86 saham menguat sehingga mendorong kenaikan IHSG. Sedangkan 89 saham melemah dan 26 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.404,87 dan terendah 5.397,90.

Total frekuensi perdagangan saham 6.946 kali dengan volume perdagangan 297,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 146 miliar. Investor asing membeli saham sekitar Rp 2,87 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.353 pada awal sesi perdagangan.

Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Indeks saham LQ45 menguat 0,19 persen ke level 895. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,07 persen.

Sektor saham aneka industri naik 0,73 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang menguat 0,54 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,43 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MKNT naik 21,54 persen ke level Rp 790 per saham, saham ADHI menguat 4,11 persen ke level Rp 2.280 per saham, dan saham MEDC melonjak 3,77 persen ke level Rp 2.750 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VINS turun 11,39 persen ke level Rp 70 per saham, saham BBYB merosot 3,45 persen ke level Rp 280 per saham, dan saham MEGA tergelincir 1,86 persen ke level Rp 2.110 per saham.

Di awal pekan ini, bursa Asia cenderung variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,21 persen ke level 23.601, indeks saham Shanghai mendaki 0,18 persen ke level 3.224, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,26 persen ke level 9.673.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,14 persen ke level 2.075, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,51 persen ke level 19.369, dan indeks saham Singapura turun 0,09 persen ke level 3.119.

Laju Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) berpotensi lanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Senin pekan ini. Ada potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve pada Maret akan bayangi IHSG.

Analis PT NH Korindo Securities, Bima Setiaji menuturkan, IHSG berpeluang lanjutkan pelemahan. Usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen menyampaikan pidato pada akhir pekan lalu menunjukkan kenaikan suku bunga dapat dilakukan segera mungkin pada Maret. Namun, hal itu juga akan dipengaruhi rilis data tenaga kerja dan inflasi.

“Ada kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada Maret 2017 menjadi sentiment negatif untuk IHSG,” ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, Senin pekan ini.

Dalam laporan DBS Indonesia, pada perdagangan Jumat kemarin, IHSG melemah 0,32 persen ikuti pelemahan bursa regional mencermati komentar para anggota the Federal Reserve. Mayoritas sektor saham melemah. Sektor saham konsumer turun 0,9 persen, perkebunan 0,7 persen. Nilai transaksi tercatat Rp 7,2 triliun.

Ada pun Bank Indonesia akan rilis cadangan devisa pada Selasa pekan ini dengan harapan naik menjadi US4 117,2 miliar. Antisipasi kenaikan suku bunga the Federal Reserve dan kenaikan rating oleh lembaga pemeringkat internasional S&P akan menjadi fokus investor dalam waktu dekat.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya