Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat di awal sesi akhirnya berbalik arah ke zona merah menjelang akhir pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (10/3/2017), IHSG merosot 11,70 poin atau 0,22 persen ke level 5.390,67. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,33 persen ke level 893,36. Sebagian besar indeks saham acuan terkoreksi.
Ada sebanyak 173 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 131 saham menguat dan 100 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.415,72 dan terendah 5.369,75.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 292.009 kali dengan volume perdagangan saham 10,7 miliar. Nilai transaksi harian sekitar Rp 4,8 triliun. Investor asing melakukan aksi jual di seluruh pasar mencapai Rp 26 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.368.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham industri dasar naik 0,41 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 0,01 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,19 persen. Sektor saham tambang susut 2,15 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Diikuti sektor saham aneka industri melemah 1,22 persen dan sektor saham perkebunan melemah 0,84 persen.
Saham-saham lapis kedua dan ketiga cenderung menguat. Saham RIMO naik 34,31 persen ke level Rp 137 per saham, saham TRAM melonjak 28,41 persen ke level Rp 113 per saham, dan saham BINA mendaki 24,74 persen ke level Rp 474 per saham.
Selain itu, saham-saham yang tergelincir antara lain saham MKNT melemah 23,89 persen ke level Rp 344 per saham, saham DNAR merosot 18 persen ke level Rp 2.050 per saham, dan saham WOMF turun 9,33 persen ke level Rp 68 per saham.
Bursa Asia pun sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,29 persen ke level 23.588,67, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,30 persen ke level 2.097, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,48 persen ke level 19.604, dan indeks saham Singapura melonjak 0,43 persen ke level 3.132. Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,12 persen ke level 3.212,76 dan indeks saham Taiwan turun 0,32 persen ke level 9.627.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG tertekan didorong harga komoditas melemah. Ini berdampak terhadap saham-saham di pasar modal Indonesia berkaitan dengan komoditas termasuk sektor tambang. Dari internal, menurut William belum ada sentimen yang signifikan pengaruhi IHSG. Meski demikian, William menilai, IHSG masih dalam konsolidasi wajar.
"Hanya penjualan ritel turun tapi indeks kepercayaan naik. Selain itu, dari global dan bursa lainnya masih menguat," kata dia saat dihubungi Liputan6.com