Gerak IHSG Rawan Koreksi Usai Cetak Level Tertinggi

Sejumlah sentimen internal dan eksternal akan pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Apr 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah usai catatkan kenaikan dalam tiga hari ini. Pelaku pasar realisasikan keuntungan dengan lepas saham akan menjadi katalis negatif.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, IHSG sudah rawan aksi ambil untung. Ini dapat dapat mendorong IHSG alami tekanan.

Ada pun sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain dari luar negeri ada rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), notulensi hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Sedangkan dari internal ada rilis indeks tingkat keyakinan konsumen yang diperkirakan naik tipis.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.656-5.698," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/4/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.604-5.700 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Sebelumnya IHSG cenderung melemah pada perdagangan saham kemarin, namun ditutup menguat 25,16 poin ke level 5.676. Aksi beli investor asing menjadi katalis positif. Sedangkan sektor saham pertambangan terlihat mereda penguatannya.

Untuk pilihan saham, Bima merekomendasikan saham PT Soechi Lines Tbk (SOCI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA). "Buy on weakness atau beli saat melemah untuk saham Soechi Lines," ujar Bima.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya