IHSG Melemah Tipis di Awal Sesi Perdagangan

Bursa saham Asia kompak melemah turut menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Apr 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 09:12 WIB
IHSG
Pekerja mengecek layar indeks saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah usai cetak rekor tertinggi dalam tiga hari ini. Pergerakan IHSG mengikuti bursa global yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (6/4/2017), IHSG melemah 8,67 poin atau 0,15 persen ke level 5.668,30. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 9,84 poin atau 0,17 persen ke level 5.667,31. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,27 persen ke level 941,36. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 84 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 56 saham turun dan 85 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi di 5.670,04 dan terendah 5.664,66.

Total frekuensi perdagangan saham sektiar 7.389 kali dengan volume perdagangan 441,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 196 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.321. Investor asing melakukan aksi beli sektiar Rp 591 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tergelincir. Sektor saham infrastruktur melemah 0,75 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi melemah 0,53 persen dan sektor saham tambang tergelincir 0,63 persen.

Saham-saham lapis kedua dan ketiga catatkan penguatan terbesar di awal sesi. Saham RDTX naik 12,99 persen ke level Rp 10.000, saham HERO menguat 7,69 persen ke level Rp 1.400 per saham, dan saham RIGS melonjak 5,38 persen ke level Rp 274 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham FPNI melemah 24,63 persen ke level Rp 456 per saham, saham ITMG merosot 4,18 persen ke level Rp 20.650 per saham, dan saham BMAS turun 4,11 persen ke level Rp 420 per saham.

Bursa Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 0,41 persen ke level 24.302, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,51 persen ke level 2.149, indeks saham Shanghai susut 0,01 persen ke level 3.269. Selain itu, indeks saham Singapura merosot 0,36 persen ke level 3.164 dan indeks saham Taiwan melemah 0,38 persen ke level 9.909.

Analis PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menuturkan IHSG akan terkoteksi dengan rentang pergerakan 5.634-5.698 pada Kamis pekan ini.

Dalam laporan DBS Indonesia menyebutkan IHSG kembali mencetak rekor baru seiring dana investor asing yang terus masuk pada perdagangan saham kemarin. IHSG naik 0,45 persen. Selain itu juga ditopang oleh kenaikan saham industri dasar non semen dan saham keuangan non bank.

Dalam laporannya juga disebutkan kalau lembaga pemeringkat rating dan investment information Inc (R&I) memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia dari stabil menjadi positif. Ada dua faktor yang menjadi pertimbangan yaitu kemampuan mengelola kebijakan moneter dan fiskal yang berfokus kepada stabilitas makroekonomi serta komitmen pemerintah yang kuat dalam implementasikan reformasi struktural.

Selain itu, dana repatriasi yang masuk ke pasar modal hampir mencapai Rp 10 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida menuturkan, dana repatriasi masuk lewat reksa dana, saham, obligasi dan lain-lain.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya