Saham Kapitalisasi Besar Dorong Penguatan IHSG Sepekan

Kinerja keuangan kuartal I 2017 positif mendorong laju IHSG sepekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Apr 2017, 08:48 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2017, 08:48 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan. Ini didukung saham-saham unggulan dan kapitalisasi kecil.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (29/4/2017), IHSG naik 0,4 persen secara mingguan periode 21 April-28 April 2017 didorong saham-saham unggulan. Saham-saham unggulan itu naik 0,3 persen. Selain itu, saham-saham kapitalisasi kecil reli 0,8 persen.

Sementara itu, pasar obligasi atau surat utang kurang begitu baik ketimbang pasar saham pada pekan ini. Imbal hasil obligasi turun 10 basis poin (bps). Aliran dana investor asing pun masih masuk ke pasar saham dan obligasi.

Tercatat aliran dana investor asing masuk ke pasar saham mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rp 3,99 triliun (asumsi kurs Rp 13.331 per dolar Amerika Serikat). Sedangkan aliran dana investor asing yang masuk ke pasar obligasi mencapai US$ 685 juta atau sekitar Rp 9,12 triliun.

Ada sejumlah sentimen pengaruhi pasar saham pada pekan ini antara lain masa pemerintahan presidan Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memasuki 100 hari. Presiden AS Donald Trump rilis draft proposal pemangkasan pajak untuk pertama kali.

Ia mengusulkan pemangkasan pajak bisnis sekitar 15 persen dari sebelumnya 35 persen untuk korporasi dan 39,6 persen untuk bisnis kecil.

Rencana Trump tanpa detil itu membuat investor masih ragu, dan apakah kongres akan menyetujui pemangkasan pajak usai pengajuan Rancangan Undang-Undang Kesehatan gagal. Ia juga berencana renegosiasi perjanjian dengan North American Free Trade Agreement (NAFTA) usai bicara dengan pimpinan Kanada dan Meksiko.

Dari Asia, bank sentral Jepang (BOJ) mempertahankan kebijakan moneternya dan menargetkan inflasi rendah pada 2017. Bank sentral akan melanjutkan kebijakan suku bunga dan pembelian aset sehingga mendorong harga lebih tinggi. Bank sentral Jepang juga memangkas proyek inflasi untuk tahun fiskal dari 1,5 persen menjadi 1,4 persen.

Bank sentral Eropa juga mempertahankan kebijakan moneternya. Bank sentral Eropa tetap mempertahankan suku bunga dan pembelian aset tidak berubah meski harga naik 1,9 persen pada April 2017. Ini menyebabkan pembelian aset berkurang US$ 10 miliar per bulan mulai 2018.

Pemilihan umum Presiden Prancis juga menjadi sorotan. Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen dan Emmanuel Macron akan berusaha memperluas basis politiknya dalam pemilu. Macron diperkirakan memimpin suara pada putaran kedua pemilihan umum.

Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) merevisi prediksi defisit transaksi berjalan menjadi 1,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dari proyeksi sebelumnya 2,5 persen. Neraca perdagangan alami surplus US$ 3,9 miliar pada kuartal I 2017.

Pemerintah juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen pada kuartal I 2017. Ini didukung dari kenaikan harga komoditas dan panen.

Adapun kinerja keuangan kuartal I 2017 cenderung positif. Sektor saham kapitalisasi besar yaitu bank dan industri memimpin kenaikan kinerja keuanga. Ini didorong harga komoditas dan kondisi ekonomi membaik.

Lalu apa yang perlu dicermati selanjutnya?

Dengan hasil laporan kinerja keuangan perusahaan pada kuartal I 2017 yang lebih baik, Ashmore yakin ada potensi perubahan valuasi saham.

Adapun kinerja keuangan kuartal I 2017 didorong kenaikan harga komoditas terutama batu bara dan kelapa sawit. Ditambah pemerintah mendorong belanja infrastruktur.

Kinerja keuangan perushaaan akan didorong kinerja bank, peningkatan belanja infrastruktur jelang pemilihan umum 2019, dan pemulihan konsumsi masyarakat.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya