Menyusul Lonjakan Harga Minyak, Bursa Asia Menguat

Penguatan bursa Asia menyusul kenaikan harga minyak usai pengumuman dari Menteri Energi Rusia dan Arab Saudi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Mei 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 08:45 WIB
Penguatan bursa Asia menyusul kenaikan harga minyak usai pengumuman dari Menteri Energi Rusia dan Arab Saudi.
Penguatan bursa Asia menyusul kenaikan harga minyak usai pengumuman dari Menteri Energi Rusia dan Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan bursa Asia ini menyusul kenaikan harga minyak usai pengumuman dari Menteri Energi Rusia dan Arab Saudi.

Mengutip CNBC, Selasa (16/5/2017), indeks Nikkei 225 naik 0,5 persen. Sedangkan ASX 200 Australia ikut menguat 0,31 persen didorong oleh indeks sub bahan baku yang naik 0,86 persen.

Penguatan bursa Asia ini mengikuti kenaikan harga minyak mentah dunia melonjak 2 persen ke posisi tertinggi dalam lebih dari tiga pekan mencapai US$ 52 per barel. Lonjakan harga terjadi usai Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk kembali memotong pasokan hingga 2018.

Ini merupakan langkah pertama yang diambil OPEC dan negara rekan untuk mendukung harga minyak. Menteri Energi dari kedua negara produsen terbesar minyak dunia tersebut, menilai pemotongan pasokan harus diperpanjang selama sembilan bulan, dari Juni 2017 hingga Maret 2018.

Pada perdagangan sepanjang hari ini, investor akan fokus pada isu laporan Washington Post bahwa Trump mengungkapkan informasi yang sangat rahasia saat mengadakan pertemuan dengan pejabat Rusia pekan lalu.

Sedangkan pada penutupan perdagangan semalam,  Wall Street menguat dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor tertingginya. Kenaikan indeks saham di Amerika Serikat (AS) tersebut didukung kenaikan harga saham teknologi usai terjadinya serangan cyber global dan meningkatnya harga minyak.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 85,33 poin, atau 0,41 persen ke posisi 20,981.94. Sementara indeks S&P 500 meraih kenaikan 11,42 poin, atau 0,48 persen menjadi 2.402,32 dan Nasdaq Composite bertambah 28.44 poin, atau 0,46 persen ke level 6,149.67.

Pendorong Wall Street adalah lonjakan saham perusahaan keamanan cyber terpicu aksi serangan ransomware WannaCry yang menyebar di seluruh dunia pada hari Jumat.

Tercatat saham Fireye (FEYE.O) naik 7,5 persen, dan Symantec (SYMC.O) serta Palo Alto Networks (PANW.N) meraih kenaikan masing-masing sekitar 3 persen. (Gdn/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya