IHSG Menghijau ke Level 5.770,61

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.771,68 dan terendah 5.768,53.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Mei 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 09:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham hari ini. Gerak IHSG serupa bursa Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (23/5/2017), IHSG naik 21,17 poin atau 0,37 persen ke level 5.770,61. Pembukaan IHSG pukul 09.00 WIB, laju IHSG masih berada di zona hijau dengan naik 27,07 poin atau 0,47 persen ke level 5.776,5. Indeks saham LQ45 naik 0,64 persen ke level 965. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.771,68 dan terendah 5.768,53. Ada sebanyak 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Sedangkan 27 saham melemah dan 64 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 5.475 kali dengan volume perdagangan 92,4 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham Rp 108 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 8,62 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.296.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri yang melemah 0,22 persen.

Penguatan terbesar pada sektor saham pertambangan yang naik 0,69 persen, keuangan menguat 0,60 persen dan sektor saham barang infrastruktur naik 0,56 persen.

Ini sejalan dengan prediksi. Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Suryawijaya mengatakan, aliran dana ke pasar modal diperkirakan akan berlanjut dan berdampak pada penguatan IHSG.

"Hal ini tentunya terus ditunjang oleh capital inflow yang masih terus berlangsung. Selain daripada itu pola gerak masih menunjukkan bahwa kondisi uptrend masih terlihat, dalam timeframe jangka menengah hingga jangka panjang," kata dia.

Meski demikian, dia mengatakan, pekan ini adalah pekan yang pendek. Ada risiko laju indeks saham konsolidasi, tapi bisa dimanfaatkan untuk beli saham.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya