Aksi Jual Asing Bawa IHSG ke Zona Merah

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.704,70 dan terendah 5.672,04.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Mei 2017, 16:18 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2017, 16:18 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan saham hari ini. Pelemahan terjadi karena ada aksi jual dari asing.

Pada Rabu (24/5/2017), IHSG turun 27,18 poin atau 0,47 persen ke level 5.703,43. Indeks saham LQ45 juga susut 0,62 persen ke level 953. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.704,70 dan terendah 5.672,04. Ada sebanyak 138 saham menguat tetapi tak bisa mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 191 saham melemah sehingga menekan indeks dan 120 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 280.528 kali dengan volume perdagangan 9,5 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham Rp 6,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 132,33 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.296.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Pelemahan terbesar pada sektor saham perdagangan yang turun 0,93 persen, sektor keuangan melemah 0,83 persen dan sektor saham infrastruktur turun 0,39 persen. Sementara saham yang menguat hanya perkebunan sebesar 0,31 persen.

Saham-saham yang berada di zona hijau antara lain AGRS yang naik 33,56 persen naik ke Rp 195. Saham GREN yang naik 32,64 persen ke angka Rp 256. Saham TRIS yang naik 116,67 persen ke Rp 13.

Sedangkan saham-saham yang berada di zona merah antara lain RODA turun 22,6 persen ke Rp 161. Saham BMSR turun 20,67 persen ke Rp 119 dan ALMI melemah 15,44 persen ke 115.

PT Mandiri Sekuritas memperkirakan laju IHSG pada 2017 akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Terlebih, Indonesia juga telah mendapatkan peringkat investment grade dan Standard & Poor (S&P).

Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengungkapkan, pihaknya memperkirakan laju IHSG tahun ini bakal tembus ke leve 6.000

"Kita di Mandiri Sekuritas merevisi perkiraan IHSG. Sebelumnya kami perkirakan hanya sampai 5.900, sekarang kami revisi bisa melaju ke level 6.100," kata Silvano.



Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya