Investor Antisipasi Pertemuan The Fed, Bursa Asia Melemah

Analis menilai, perhatian pelaku pasar kini beralih ke kebijakan moneter terutama pertemuan the Federal Reserve pada pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2017, 08:40 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 08:40 WIB
20150710-Pasar Saham Nikkei-Jepang3
Beberapa orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks pasar saham terbesar di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/2015). Meskipun Nikkei mengalami kenaikan pada Jumat pagi, tetapi tertutupi oleh penurunan tajam di Fast Retailing Co. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia melemah pada awal pekan ini seiring saham teknologi bursa Amerika Serikat (AS). Selain itu, dolar AS menguat jelang pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Pasar berharap ada sinyal kebijakan suku bunga the Fed ke depan. Bank sentral AS itu akan mengadakan pertemuan pada Selasa-Rabu. Diperkirakan suku bunga bank sentral AS akan naik. Ditambah perhatian pasar terhadap bank sentral AS mengenai pandangannya terhadap perkembangan ekonomi AS. Perkembangan ekonomi AS itu menjadi pertimbangan untuk menaikkan suku bunga.

Dengan kenaikan suku bunga, the Federal Reserve juga berpeluang menaikkan suku bunga melebihi apa yang diharapkan pada 2017. Sentimen itu akan mendukung dolar AS namun menekan pasar saham.

"Peristiwa politik seperti pemilihan di Inggris dan testimoni mantan direktur FBI James Comey sudah berakhir, dan kini fokus pasar terhadap kebijakan moneter," ujar Analis Valuta Asing IG Securities Junichi Ishikawa, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (12/6/2017).

"Pasar saham dan dolar AS sudah price in the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017. Namun bila the Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali akan memicu aksi jual di pasar saham," tambah Ishikawa.

Di bursa saham Asia Senin pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1 persen. Indeks saham acuan ini masih berada di level tertinggi pada pekan lalu. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,5 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,5 persen.

Di pasar uang, mata uang Inggris pound sterling turun 0,05 persen menjadi US4 1,2734, usai turun 1,7 persen pada Jumat pekan lalu. Sedangkan dolar AS stabil terhadpa yen jepang. Dolar AS berada di kisaran 110,32 terhadap yen. Euro menguat ke level US$ 1,1205. Sementara itu, indeks dolar AS sedikit berubah ke level 97,25.

Di pasar komoditas, harga minyak Amerika Serikat (AS) dan Brent naik 0,35 persen masing-masing ke level US$ 45,99 dan US$ 48,22 per barel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya