8 Sektor Saham Hijau, IHSG Menguat 16 Poin

Investor asing juga melakukan aksi beli di pasar reguler dorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Jun 2017, 16:21 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 16:21 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Dua pekerja memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG didukung aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (13/6/2017), IHSG naik 16,21 poin atau 0,28 persen ke level 5.707,64. Indeks saham LQ45 menguat 0,45 persen ke level 957,87. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada 160 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 169 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG, sedangkan 100 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.715,20 dan terendah 5.693,87. Transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 266.476 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,5 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 26,28 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.287.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi turun 0,18 persen dan sektor saham pertanian turun 0,32 persen. Sektor saham tambang naik 0,75 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 0,73 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,66 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham YULE melonjak 34,94 persen ke level Rp 112 per saham, saham FPNI menguat 25 persen ke level Rp 310 per saham, dan saham MINA melejit 24,87 persen ke level Rp 1.180 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham CANI turun 21 persen ke level Rp 474 per saham, saham UNIT merosot 18,79 persen ke level Rp 268 per saham, dan saham ESTI merosot 13,77 persen ke level Rp 144 per saham.

Bursa Asia pun bergerak variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 persen ke level 25.852, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,71 persen ke level 2.374, indeks saham Shanghai mendaki 0,44 persen ke level 3.153, indeks saham Singapura menanjak 0,30 persen ke level 3.257,98, dan indeks saham Taiwan naik tipis 0,18 persen ke level 10.128. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,05 persen ke level 19.898.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, saat ini tidak banyak sentimen di pasar saham sehingga IHSG mampu menguat. Pelaku pasar mengantisipasi pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) pada 14-15 Juni 2017.

Bank sentral AS diharapkan menaikkan suku bunga sekitar 25 basis poin. Investor asing pun melakukan aksi beli di pasar reguler. Dari dalam negeri, Reza menilai belum ada sentimen yang terlalu pengaruhi laju IHSG.

"Aksi beli membuat IHSG bertahan di zona positif," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya