Bursa Asia Bervariasi Menunggu Data Manufaktur China

Investor kini fokus pada laporan manufaktur China pada bulan Juni.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Jul 2017, 08:20 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 08:20 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak bervariasi pada perdagangan pagi ini, karena pasar menunggu indikator data manufaktur China dari Caixin/Markit serta mencermati hasil survei Tankan triwulan Bank of Japan.

Melansir laman CNBC, Senin (3/7/2017), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,24 persen dan Kospi Korea Selatan menguat 0,11 persen pada awal perdagangan.

Sementara indeks S&P/ASX 200 Australia berada tepat di atas garis datar, diperdagangkan lebih tinggi sebesar 0,02 persen.

Investor kini fokus pada laporan manufaktur China pada bulan Juni, yang akan dirilis pada pukul 09:45 pagi ini. Purchasing Managers'Index (PMI) manufaktur resmi dirilis pada hari Jumat tercatat sebesar 51,7, lebih tinggi dari perkiraan Reuters yang sebesar 51. Ini menandai ekspansi yang lebih cepat dari perkiraan.

Pasar juga akan mengamati program "bond connect" yang memungkinkan investor Hong Kong untuk berdagang di pasar pendapatan tetap China.

Melalui siaran pers, Hong Kong Monetary Authority (HKMA) menyatakan jika uji coba perdagangan "utara" akan dimulai pada hari Senin.

Sementara itu, survei Tankan triwulan Bank of Japan mencerminkan bahwa kepercayaan bisnis membaik. Indeks produsen besar tersebut mencatat skor +17, dibandingkan perkiraan +15.

"Kebijakan bank sentral dapat terus berdampak ke pasar pada minggu ini, setelah komentar dari berbagai pejabat di Bank Sentral Eropa, Bank of Canada dan Bank of England membuat pergerakan mata uang di pekan lalu," kata Kepala Strategi FX Australia National Australia Ray Attrill dalam catatannya.

Reserve Bank of Australia diperkirakan akan mengumumkan keputusannya mengenai suku bunga pada hari Selasa. Beberapa pejabat ECB dan presiden Deutsche Bundesbank dijadwalkan membahasnya pada minggu ini. "Kami sangat meragukan euro akan berakhir pekan ini seperti di awal," kata Attrill.

Simak video menarik berikut ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya