Ditutup Menguat, IHSG Mencoba Dekati Level Tertinggi

IHSG menguat 24,52 poin atau 0,42 persen ke level 5.849,57. Indeks saham LQ45 juga naik 0,36 persen ke level 982,99.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Jul 2017, 16:16 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 16:16 WIB
Jokowi Tinjau Pergerakan IHSG di BEI
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melihat pergerakan IHSG pasca Idul Fitri di Bursa Efek Indonsia, Jakarta, Selasa (4/7). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berakhir di zona hijau meskipun di awal perdagangan mengalami tekanan. IHSG memang diperkirakan akan berada di zona positif setelah mengalami tekanan dalam dua hari.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (6/7/2017), IHSG menguat 24,52 poin atau 0,42 persen ke level 5.849,57. Indeks saham LQ45 juga naik 0,36 persen ke level 982,99.

Ada 172 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 151 saham melemah dan 103 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 270.752 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 5,3 triliun.

Investor asing masih melakukan aksi jual sekitar Rp 491 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.381.

Secara sektoral, sebagian sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri yang turun 0,10 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,19 persen. Sektor saham infrastuktur naik 1,25 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar yang naik 0,78 persen dan sektor saham perdagangan melonjak 0,70 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham MABA mencatatkan kenaikan 25 persen ke level Rp 500 per saham, saham ARMY melonjak 25 persen juga ke level Rp 600, dan saham TOPS menanjak 25 persen ke level Rp 825 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham SONA turun 24 persen ke level Rp 1.090 per saham, saham NAGA tergelincir 19,64 persen ke level Rp 270 per saham, dan saham ARTO merosot 16,38 persen ke level Rp 194 per saham.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana sebelumnya sudah memperkirakan bahwa IHSG dapat menguat usai alami pelemahan dalam dua hari setelah investor merealisasikan keuntungan di pasar saham sehingga menekan laju IHSG.

Aditya mengatakan bahwa gerak IHSG akan sideways dan akhirnya akan kembali menguat. Tren ini dinilai juga telah terjadi pada Mei dan Juni.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya