Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mampu ditutup menguat pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), setelah sebelumnya mengalami tekanan yang cukup dalam yang dipicu kekhawatiran geopolitik yang terus meningkat.
Mengutip Reuters, Rabu (30/8/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 56,97 poin atau 0,26 persen menjadi 21.865,37. S&P 500 naik 2,06 poin atau 0,08 persen menjadi 2.446,3. Nasdaq Composite menambahkan 18,87 poin atau 0,3 persen menjadi 6.301,89.
S&P 500 sempat merosot 0,66 persen usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan menanggapi dengan keras tindakan Korea Utara yang telah meluncurkan misil ke arah Samudera Pasifik, melintasi langit Jepang, pada Selasa, 29 Agustus 2017.
Advertisement
Baca Juga
Dengan menembakkan rudal ke Samudra Pasifik, melewati Jepang, Korea Utara mengirim sinyal politik yang kuat, mempertontonkan kemampuan program rudal mereka.
Namun ternyata, perhatian dari Trump teralih. Pelaku pasar melihat ketegangan geopolitik tak berlanjut ke level yang lebih jauh karena Trump akhirnya fokus untuk menangani dampak dari Badai Tropis Harvey. Badai yang melanda AS tahun ini merupakan yang terkuat dalam 50 tahun terakhir.
Presiden Trump menetapkan status darurat bencana untuk Negara Bagian Lousiana. Area itu tengah terancam potensi hujan deras dan banjir bandang, dampak dari badai tropis Harvey yang melanda kawasan pesisir pantai tenggara dan selatan AS sejak pekan lalu.
"Sepertinya pelaku pasar melihat bahwa ekonomi AS masih cukup kuat menghadapi peristiwa yang tak menguntungkan ini," jelas analis Wells Fargo Funds Management, Menomonee Falls, Wisconsin, AS, Brian Jacobsen.
Salju menutupi berbagai sumber daya energi di Texas namun ternyata saham-saham energi masih bisa bertahan dari gempuran. Justru saham-saham di sektor tersebut mengalami kenaikan meskipun sedikit.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: