Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan tertekan.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.870 dan resistance 5.900.
Baca Juga
IHSG ditutup melemah 17,09 poin atau sebanyak 0,29 persen ke level 5.894,61 pada perdagangan saham kemarin.
Advertisement
Menurutnya, koreksi itu wajar mengingat pekan lalu IHSG menguat cukup tinggi. "Koreksi wajar setelah penguatan di akhir pekan yang mengirim IHSG mematahkan rekor tertinggi di tahun ini," kata dia di Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Pelemahan IHSG mendapat kontribusi dari sektor pertambangan yang susut 1,39 persen. Sektor pertambangan memimpin pelemahan di awal pekan ini.
"Indeks pertambangan menjadi pemimpin pelemahan seiring pelemahan pada harga komoditas tambang di awal pekan," ujar dia.
Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih di awal pekan. Tercatat, investor asing melakukan jual bersih sebanyak Rp 154,23 miliar.
Pada Selasa pekan ini, Lanjar merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).