Investor Asing Buru Saham, IHSG Menguat ke 6.005

Sektor saham industri catatkan penguatan terbesar sehingga dorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke 6.005.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Okt 2017, 16:16 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 16:16 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor asing masuk ke pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membaik jadi katalis positif IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (31/10/2017), IHSG naik 31,70 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.005,78. Indeks saham LQ45 menguat 0,69 persen ke posisi 992,21. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 161 saham menguat sehingga mendorong kenaikan IHSG. 189 saham lainnya melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 99 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 342.948 kali dengan volume perdagangan saham 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 391 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.552.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.034,61 dan terendah 5.989,85. Level tertinggi itu termasuk tertinggi dalam sejarah secara intraday atau selama sesi perdagangan.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar naik dua persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor konsumsi mendaki 1,23 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,17 persen. Sektor saham infrastruktur tergelincir 0,72 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham MBAP naik 16,19 persen ke posisi Rp 3.660 per saham, saham GOLD menanjak 15,80 persen ke posisi Rp 535 per saham, dan saham BCIP naik 14,04 persen ke posisi Rp 130 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham LMPI turun 15,87 persen ke posisi Rp 175 per saham, saham KIOS merosot 13,90 persen ke posisi Rp 2.850 per saham, dan saham BIMA susut 12,77 persen ke posisi Rp 82 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei berada di kisaran 22.011, indeks saham Singapura susut 0,06 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,86 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,09 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,34 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, saat ini sepi sentimen. Pelaku pasar memanfaatkan kondisi pasar saham yang tertekan untuk masuk ke pasar saham Indonesia. Ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit membaik juga jadi katalis positif. Selain itu, aksi beli investor asing juga membantu kenaikan IHSG. Namun Reza menuturkan, posisi investor asing tersebut apakah hanya sementara untuk memanfaatkan momentum.

"Pelaku pasar manfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk (pasar saham) Indonesia," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, dari sentimen eksternal juga belum ada pengaruhi IHSG. Pelaku pasar masih mencermati perkembangan reformasi pajak di Amerika Serikat (AS) dan perkembangan di Eropa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya