Bursa Asia Menguat, Investor Cermati Pergantian Bos The Fed

Samsung Electronics turun 1,05 persen setelah mengumumkan rekor keuntungan awal pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Nov 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 09:00 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia menguat di awal perdagangan Jumat ini. Investor mencerna rencana reformasi perpajakan Amerika Serikat (AS) dan pencalonan Jerome Powell sebagai Dewan Gubernur Bank Sentral AS. Jerome menjadi kandidat kuat yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump.

Mengutip CNBC, Jumat (3/11/2017), Kospi Korea Selatan naik 0,22 persen setelah saham-saham para produsen mobil mencatatkan penguatan. Hyundai Motor naik 1,88 persen dan Kia Motors naik 0,71 persen.

Sedangkan saham-saham di sektor teknologi bergerak beragam. Sebagian mengalami tekanan karena aksi ambil untung.

Samsung Electronics turun 1,05 persen setelah mengumumkan rekor keuntungan awal pekan ini.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,47 persen didorong oleh saham-saham di sektor tambang. Saham Kingsgate melonjak 6,82 persen dan Newcrest Mining naik 2,5 persen.

Pasar saham Jepang tutup karena hari besar.

Di AS, Wall Street ditutup di dua arah pada perdagangan kemarin. Dow Jones Industrial Average menanjak untuk mencatatkan rekor terbaru sementara pelemahan saham Facebook membuat S&P 500 dan Nasdaq dalm zona lemah, menyusul investor yang menilai rencana pemangkasan pajak yang dirilis.

Keputusannya adalah memangkas pajak korporasi dari 35 persen menjadi 20 persen tapi juga berakhir pemecahan pajak tertentu untuk perusahaan dan pribadi.

Sementara banyak pengamat pasar telah menunjuk pada pemotongan pajak perusahaan sebagai bahan bakar lebih lanjut untuk penetapan rekor ekuitas, investor mengatakan bahwa undang-undang tersebut hanyalah sebuah titik awal dengan kemungkinan negosiasi yang signifikan di masa depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi IHSG

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG berada pada level support 6.000 dan resistance 6.050.

IHSG ditutup melemah kemarin. IHSG turun tipis 7,04 poin ke level 6.031,12. Sektor konsumer melemah 1,46 persen sehingga membebani laju IHSG.

"Sedangkan sektor infrastruktur berbalik menguat dengan saham WINS menguat signfikan," kata dia di Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Investor asing mencatatkan beli bersih di pasar reguler sebesar Rp 391,01 miliar. Sedangkan, di pasar negoisasi tercatat jual bersih Rp 4,48 triliun.

Bursa di Asia ditutup varitiaf kemarin. Indeks Nikkei dan Topix ditutup menguat. Sementara, Indeks saham Hangseng dan Kospi tertekan.

"Penguatan yen menjadi pemicu penguatan indeks saham di Jepang," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya