Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham pada awal pekan ini. Penguatan IHSG ditopang oleh fundamental ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih akan terlihat cukup kaut untuk kembali melaju di zona positif pada awal pekan ini. Hal ini terlihat dari sisi fundamental ekonomi yang cukup kuat ditunjang dengan pola pergerakan IHSG yang terlihat masih berada dalam jalur uptren penguatan hingga jangka panjang.
"IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.972-6.123," ujar William dalam ulasannya, Senin (20/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak cenderung bervariasi pada awal pekan ini di kisaran 6.016-6.070.
"IHSG secara teknikal menguat terbatas usai pada level jenuh jual," kata Lanjar.
Pada perdagangan saham Jumat pekan lalu, IHSG naik 13,82 poin ke level 6.051,73. Sektor saham keuangan memimpin penguatan yang didorong saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,06 triliun.
Sedangkan untuk pilihan saham di awal pekan ini, Lanjar memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT AKR Corpindo Tbk (AKRA).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Â
IHSG Menguat pada Pekan Lalu
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 17 November 2017, IHSG menguat 13,8 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.051,73. Indeks saham LQ45 juga naik 0,37 persen ke posisi 1010,99. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.092,35 dan terendah 6049,95 Total frekuensi perdagangan saham sekitar 298.040 kali dengan volume perdagangan 6,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,5 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,03 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.522. Secara sektoral, posisi sektor yang melemah dan menguat seimbang.
Advertisement