Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah usai mencetak rekor pada penutupan perdagangan kemarin.
Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa (19/12/2017), IHSG melemah 20,5Â poin atau 0,34 persen ke posisi 6.113,3. Sebagian besar indeks saham tertekan.
Advertisement
Baca Juga
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,50 persen ke posisi 1.035,6. Ada sebanyak 73 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 37 saham melemah. Di luar itu, 89 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.119,77 dan terendah 6.110,2.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.505 kali dengan volume perdagangan 228,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 167,7 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 5,53 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.583.
Secara sektoral, sebagian besar melemah. Sektor saham aneka infrastruktur turun 0,74 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham konsumsi melemah 0,54 persen dan sektor saham manufaktur tertekan 0,40 persen.
Sementara sektor yang menguat antara lain, perdagangan naik 0,34 persen, pertambangan menguat 0,19 persen dan perkebunan naik 0,14 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CAMP naik 49,7 persen ke posisi Rp 494, saham DWGL melonjak 25 persen ke posisi Rp 615, dan saham JMAS mendaki 24,37 persen ke posisi Rp 296.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FIRE turun 5,86 persen ke posisi Rp 1.365, saham RBMS tergelincir 4 persen ke posisi Rp 288 per saham, dan saham POWR merosot 3,47 persen ke posisi Rp 1.250 per saham.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usai Tembus Rekor, IHSG Berpeluang Tertekan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada perdagangan Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 6.090 dan resistance 6.150.
IHSGÂ ditutup positif pada perdagangan saham awal pekan dengan menguat 14,54 poin ke level 6.133,96. IHSG pun kembali menembus rekor.
"Penguatan terjadi di akhir sesi perdagangan dengan naiknya saham produsen rokok yang memiliki bobot besar seperti GGRM dan HSMP menguat menjelang akhir sesi perdagangan," kata dia di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Penguatan tersebut, lanjut Lanjar, imbas dari proyeksi ekonomi tahun depan yang lebih baik. Kondisi itu seiring dengan pulihnya perdagangan global.
"Optimisme tumbuh di akhir sesi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat outlook yang cukup baik pada tahun 2018 seiring pulihnya perdagangan global dengan estimasi pertumbuhan GDP 5,3 persen," ujar dia.
Sementara, sektor aneka industri tertekan. Hal tersebut disebabkan oleh data penjualan mobil yang kurang baik.
Lebih lanjut, investor asing masih mencatatkan jual bersih saham dengan nilai Rp 210,39 miliar sehingga bayangi IHSG. "Investor asing tercatat net sell Rp 210,39 miliar dengan saham ASII terjual investor asing sebanyak Rp 104,19 miliar," ujar dia.
Pilihan saham Lanjar antara lain, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Â
Advertisement