Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah di awal sesi berbalik ke zona hijau. Pada sesi pertama, IHSG bahkan cetak rekor tertinggi baru.
Pada penutupan sesi pertama, Selasa (19/12/2017), IHSG naik 32,75 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.166,71. Indeks saham LQ45 menguat 0,54 persen ke posisi 1.041,28. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 153 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 147 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 116 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.176,45 dan terendah 6.110,28.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 161.052 kali dengan volume perdagangan saham 6,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 80 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.572 per dolar Amerika Serikat.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau dengan didorong sektor saham barang konsumsi naik 1,25 persen. Sektor saham tambang menguat 1,1 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 1,02 persen. Sedangkan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,92 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BRMS naik 7,46 persen ke posisi Rp 72, saham BUMI melonjak 4,48 persen ke posisi Rp 280 per saham, dan saham PTBA menguat 4,42 persen ke posisi Rp 2.360 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DWGL turun 10,16 persen ke posisi Rp 442 per saham, saham SSMS susut 2,02 persen ke posisi Rp 1.455 per saham, dan saham INTP tergelincir 1,7 persen ke posisi Rp 20.275 per saham.
Pada perdagangan Selasa ini, bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,88 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,71 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,18 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,22 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,13 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,41 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Awal Sesi, IHSG Kembali Tertekan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah usai mencetak rekor pada penutupan perdagangan kemarin.
Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa 19 Desember 2017, IHSG melemah 20,5 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.113,3. Sebagian besar indeks saham tertekan.
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,50 persen ke posisi 1.035,6. Ada sebanyak 73 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 37 saham melemah. Di luar itu, 89 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.119,77 dan terendah 6.110,2.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.505 kali dengan volume perdagangan 228,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 167,7 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 5,53 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.583.
Secara sektoral, sebagian besar melemah. Sektor saham aneka infrastruktur turun 0,74 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham konsumsi melemah 0,54 persen dan sektor saham manufaktur tertekan 0,40 persen.
Sementara sektor yang menguat antara lain, perdagangan naik 0,34 persen, pertambangan menguat 0,19 persen dan perkebunan naik 0,14 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CAMP naik 49,7 persen ke posisi Rp 494, saham DWGL melonjak 25 persen ke posisi Rp 615, dan saham JMAS mendaki 24,37 persen ke posisi Rp 296.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FIRE turun 5,86 persen ke posisi Rp 1.365, saham RBMS tergelincir 4 persen ke posisi Rp 288 per saham, dan saham POWR merosot 3,47 persen ke posisi Rp 1.250 per saham.
Advertisement