Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG dapat terjadi asal didukung aliran dana investor asing masuk ke pasar saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berada dalam rentang konsolidasi wajar. Potensi kenaikan IHSG masih terlihat jika aliran dana investor asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia.
Selain itu, penguatan IHSG juga didukung fundamental ekonomi Indonesia yang cukup stabil. William menambahkan, pemerintah cukup sigap untuk hadapi gejolak ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
"IHSG akan berada di kisaran 6.023-6.212 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Rabu (20/12/2017).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan terkoreksi dengan kisaran 6.120-6.200 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
"IHSG melayang setelah mematahkan level resistance secara teknikal. Namun indikator terlihat jenuh dengan potensi level jenuh beli," jelas Lanjar.
Pada perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG naik 33,70 poin ke posisi 6.167,66. IHSG kembali catatkan rekor tertinggi dengan sektor pertambangan naik 1,97 persen, sektor saham konsumsi menguat 1,22 persen. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 146,05 miliar.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Summarecong Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Kembali Cetak Rekor Baru pada Perdagangan Kemarin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor tertinggi baru. Kenaikan IHSG tersebut didorong sektor tambang.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (19/12/2017), IHSG naik 33,70 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.167,66. Indeks saham LQ45 melonjak 0,60 persen ke posisi 1.041,88. Sebagian besar indeks saham acuan melonjak.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.176,45 dan terendah 6.110,28. Ada sebanyak 156 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 167 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 139 saham lainnya diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 312.613 kali dengan volume perdagangan saham 17,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 137,82 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.566.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 0,33 persen, sektor saham industri dasar melemah 0,50 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,02 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,71 persen.
Sektor tambang naik 1,97 persen, dan bukukan keuntungan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi melonjak 1,22 persen dan sektor saham perdagangan menguat 0,86 persen.
Saham-saham cetak keuntungan besar antara lain saham PTBA naik 8,85 persen ke posisi Rp 2.460 per saham, saham DOID melonjak 8,33 persen ke posisi Rp 780 per saham, dan saham ZINC menanjak 4,07 persen ke posisi Rp 1.405 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DWGL turun 24,80 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham LPKR tergelincir 3,85 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham TPIA susut 3,85 persen ke posisi Rp 5.625 per saham.
Bursa saham Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,70 persen, indeks saham Shanghai melonjak 0,88 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,15 persen, indeks saham Singapura melemah 0,16 persen, dan indeks saham Taiwan turun 0,37 persen.
Advertisement