Bursa Asia Menguat karena Optimisme Ekonomi Global

Indeks Kospi naik 0,46 persen dipicu kenaikan saham-saham di sektor otomotif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Jan 2018, 08:40 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 08:40 WIB
Wanita-Wanita Cantik Berkimono Hiasi Pembukaan Bursa Saham Tokyo
Sejumlah wanita mengenakan busana kimono berpose setelah pembukaan pasar saham untuk tahun ini di Bursa Saham Tokyo, Jepang (4/1). Mereka hadir sebagai bagian dari upacara pembukaan bursa saham yang digelar setiap awal tahun. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Indeks Patokan Jepang mampu menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun. Penguatan pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti yang terjadi pada Wall Street.

Mengutip CNBC, Jumat (5/1/2018), indeks acuan Jepang Nikkei naik 0,61 persen di awal perdagangan, meneruskan penguatan yang telah dibukukan pada perdagangan sebelumnya yang tercatat 3 persen. Pada perdagangan kemarin, indeks acuan di Jepang ini menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun.

Sebagian besar saham-saham Blue Chip dibuka menguat. Toyota naik 1,77 persen, Sony melonjak 2,27 persen dan SoftBank Group naik tipis 0,06 persen.

Bergeser ke Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,46 persen dipicu kenaikan saham-saham di sektor otomotif. Selain itu, saham-saham blue chip juga menjadi pendorong penguatan Kospi.

Hyundai Motor naik tipis 0,34 persen dan SK Hynix naik 2,46 persen. Samsung Electronics menguat 0,55 persen menjelang laporan keuangan kuartal empat yang akan keluar Selasa depan.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik tipis 0,5 persen seiring penguatan sektor komunikas dan tambang. Harga komoditas yang melonjak menjadi dasar penguatan bursa saham di Australia ini.

Perusahaan tambang Rio Tinto dan BHP masing-masing naik 0,48 persen dan 0,73 persen. Di antara produsen emas, Evolution Mining mengungguli rekan-rekannya untuk melompat 2,71 persen.

"Data ekonomi yang membaik membantu penguatan pandangan bahwa pemulihan ekonomi global mulai terlihat," jelas analis National Australia Bank, Rodrigo Catril.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wall Street Cetak Rekor

Pasar saham China
Pasar saham China (AP Photo/Andy Wong)

Di Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average (DJIA) mampu ditutup di atas 25.000 untuk pertama kalinya pada perdagangan Kamis dan indeks utama lainnya juga menyentuh level tertinggi didukung oleh data ekonomi yang kuat.

Mengutip Reuters, Jumat (5/1/2018), Dow Jones Industrial Average naik 152,45 poin atau 0,61 persen menjadi 25.075,13. Untuk ​​S&P 500 menguat 10,93 poin atau 0,40 persen menjadi 2.723,99. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 12,38 poin atau 0,18 persen ke 7.077,92.

Pada 2017 kemarin, Dow Jones mampu naik 1.000 poin didukung oleh rencana reformasi kebijakan perpajakan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, kinerja dari indeks yang berisikan 30 emiten tersebut juga didukung oleh kinerja perusahaan yang baik.

Di 2018 ini, Wall Street memulai kinerja dengan catatan yang cukup baik. Indeks patokan S&P 500 juga ditutup di atas 2.700 untuk pertama kalinya pada perdagangan Rabu kemarin.

Sedangkan untuk Nasdaq berada di atas 7.000 pada perdagangan sehari sebelumnya. Kedua indeks acuan tersebut mencatatkan rekor tertinggi pada perdagangan Kamis.

Data dari sektor manufaktur dan jasa yang kuat mendorong ekonomi dari negara terbesar di dunia ini mendorong industri pasar modal melus melompat. Sementara itu, perusahaan-perusahaan swasta juga terus menambah tenaga kerja yang memberikan kepercayaan kepada para investor.

"Anda memiliki kinerja perusahaan dengan pondasi yang sangat kuat," jelas Quincy Krosby, analis Prudential Financial di Newark.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya