Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu melanjutkan penguatan. Bahkan, IHSG melemah tajam pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.
Pada penutupan sesi I, Selasa (30/1/2018), IHSG merosot 106,20 poin atau 1,59 persen ke posisi 6.574,41. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,92 persen ke posisi 1.104,72. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sekitar 287 saham tertekan sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 88 saham menguat dan 85 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.675,76 dan terendah 6.547,41.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.782 kali dengan volume perdagangan saham 8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 430,59 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.404.
Secara sektoral, 10 sektor saham tertekan. Sektor saham tambang melemah 2,79 persen, dan memimpin pelemahan IHSG. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 2,02 persen dan sektor saham manufaktur susut 1,95 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers pada sesi pertama antara lain saham SMMT naik 27,49 persen ke posisi Rp 218, saham TAXI melonjak 20 persen ke posisi Rp 60, dan saham BTPN menanjak 19,33 persen. Penguatan saham BTPN ini terjadi sejak Senin kemarin seiring kabar BTPN akan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham LEAD susut 9,09 persen ke posisi Rp 110, saham KBLI tergelincir 7,29 persen ke posisi Rp 496, dan saham ENRG melemah 7,19 persen ke posisi Rp 155.
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,98 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,03 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,44 persen, indeks saham Shanghai turun 0,55 persen. Diikuti indeks saham Singapura melemah 0,56 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,19 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Tertekan di Awal Sesi Perdagangan Saham
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham hari ini. Laju IHSG ini senada dengan Bursa Asia dan Wall Street. Sore kemarin, IHSG tercatat mencetak rekor penutupan perdagangan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa, 30 Januari 2018, IHSG melemah 13,79 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.666,8. IHSG tetap di zona merah pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 6,8 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.673,7.
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,34 persen ke posisi 1.122,8. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Ada sebanyak 100 saham menguat tapi tak mampu menahan pelemahan IHSG. Sementara 36 saham lainnya tergelincir. Sebanyak 103 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.675,20 dan terendah 6.664,5.
Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.757 kali dengan volume perdagangan 128,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 246,9 milar.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 6,1 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.391.
Secara sektoral, yang masih mencatat penguatan antara lain sektor saham tambang yang naik 0,47 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan yang naik 0,53 persen dan konsumsi naik 0,08 persen.
Sementara yang melemah, antara lain sektor saham infrastruktur yang turun 0,70 persen dan aneka industri sebesar 0,43 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham BTPN yang naik 24,8 persen ke posisi Rp 4.070, saham AGRS melonjak 15,38 persen ke posisi Rp 330, dan saham RBMS mendaki 14,52 persen ke posisi Rp 284.
Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham CTRA melemah 2,54 persen ke posisi Rp 1.345, saham DSNG susut 2,50 persen ke posisi Rp 1.345, dan saham BNGA melemah 2,41 persen ke posisi Rp 1.420 per saham.
Advertisement