Aksi Ambil Untung Bayangi Gerak IHSG

Aksi jual investor asing masih terjadi pada perdagangan saham kemarin. Namun tak menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Feb 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2018, 06:30 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pekerja tengah memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan tekanan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG berada pada support 6.482 sementara resistance 6.585.

"Diperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terjadi aksi profit taking," kata dia di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Kemarin, IHSG ditutup pada level 6.605,63. IHSG menguat sebanyak 30,14 poin atau sebanyak 0,46 persen.

"Sektor industri dasar dengan saham produsen semen SMBR memimpin penguatan," kata dia.

Sementara, investor asing masih tercatat jual bersih. Jual bersih investor asing mencapai Rp 952,36 miliar.

Kemudian, bursa saham Asia ditutup variatif. Indeks saham Nikkei turun 0,83 persen dan Topix susut 1,15 persen. Sedangkan Hang Seng naik 0,86 persen dan Shanghai naik 0,47 persen.

"Indeks sektor manufaktur China berada di bawah ekspektasi, sementara perkiraan sektor jasa melampaui perkiraan," ungkapnya.

Lanjar merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Menguat ke Posisi 6.605 pada Perdagangan Kemarin

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai bergerak melemah. Penguatan IHSG itu juga terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 31 Januari 2018, IHSG naik 30,13 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.605,63. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke posisi 1.105,76. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 203 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 158 saham melemah. 122 saham lainnya diam di tempat.Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.627,83 dan terendah 6.522,66.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 416.908 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,5 triliun. Transaksi harian besar itu lantaran ada transaksi saham PT Sentul City Tbk mencapai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi. Investor asing jual saham Rp 953,62 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.376.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,74 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,54 persen dan sektor saham pertanian melemah 0,16 persen. Sektor saham industri dasar menguat 2,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham PNBS naik 13,16 persen ke posisi Rp 86, saham DGIK naik 11,76 persen ke posisi Rp 76, dan saham PGAS menguat 9,66 persen ke posisi Rp 2.610.

Sementara itu, saham ADRO tergelincir 3,92 persen ke posisi Rp 2.450, saham AISA susut 3,54 persen ke posisi Rp 545, dan saham AGRO turun 2,48 persen ke posisi Rp 590.

Sedangkan bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,86 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,24 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,83 persen, indeks saham Shanghai turun 0,21 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,42 persen.

"IHSG menguat secara teknikal. Aksi beli dengan memanfaatkan oelemnahan sebelumnya," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya