Dibayangi Aksi Jual, IHSG Bakal Melemah

Diharapkan, aksi jual dapat lebih terbatas sehingga IHSG tidak melemah lebih dalam.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Feb 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 06:30 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Laju IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa global.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG dibayangi oleh aksi jual investor. Hal ini seperti yang terjadi pada bursa global belakangan ini.

"Laju IHSG yang berada di bawah support menunjukan maraknya aksi jual yang lebih mendominasi dibandingkan aksi beli. Masih maraknya sentimen negatif dari aksi sell off di sejumlah bursa saham global memberikan efek negatif secara psikologis sehingga memicu terjadinya aksi jual di dalam negeri," kata dia di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Dia berharap aksi jual mereda. Sehingga, IHSG tidak mengalami pelemahan yang dalam. Dia juga meminta investor mengantisipasi adanya aksi ambil untung.

"Diharapkan, aksi jual dapat lebih terbatas sehingga IHSG tidak melemah lebih dalam. Tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG kembali melemah, " kata dia.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada support 6.395-6.445. Kemudian resistance berada pada level 6.512-6.530.

Saham-saham yang direkomendasikan adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

Penutupan perdagangan Selasa

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG kembali terkoreksi pada penutupan perdagangan saham Selasa sore kemarin. Tekanan ini diikuti dengan pelemahan di seluruh saham sektor industri.

IHSG tercatat melemah 1,69 persen dan 111,13 poin ke level 6.478,54. Indeks LQ45 pun melemah sebesar 1,49 persen ke level 1.090,48.

Seluruh sektor saham memerah. Paling besar pelemahan terjadi pada saham industri dasar sebesar 3,16 persen dan industri pertanian yang sahamnya terperosok 2,86 persen.

Saham industri pertambangan pun senasib dengan catatan pelemahan 2,48 persen. Sebanyak 330 saham melemah, 91 saham jalan di tempat, dan sebanyak 58 saham menguat.

Adapun total transaksi saham yang diperdagangkan sebanyak 468.163 kali dengan volume transaksi saham 23,5 miliar. Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp 15,3 triliun.

Transaksi harian saham besar ini lantaran ada transaksi saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) cukup besar di pasar negosiasi. Transaksi saham TRAM mencapai Rp 3,5 triliun. Harga saham TRAM ditransaksikan di level harga Rp 600 per saham.

Investor asing mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,71 triliun di seluruh pasar. Sementara kurs rupiah berada di level 13.537 per dolar Amerika Serikat (AS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya