2 Sektor Saham Bebani Wall Street

Wall street kembali melemah didorong sektor saham energi dan teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Feb 2018, 05:01 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2018, 05:01 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bergejolak hingga akhirnya ditutup melemah. Sektor saham energi dan teknologi mendorong wall street ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 19,7 poin atau 0,08 persen ke posisi 24.893,07. Indeks saham S&P 500 susut 13,51 poin atau 0,50 persen ke posisi 2.681,63. Diikuti indeks saham Nasdag koreksi 63,90 poin atau 0,9 persen ke posisi 7.051,98.

Indeks saham S&P 500 kembali melemah usai alami volatilitas besar termasuk penurunan terbesar pada perdagangan saham Senin 5 Februari 2018. Diikuti juga indeks saham Dow Jones.

"Pelaku pasar akan melakukan aksi jual, dan sejumlah investor ada yang ambil keuntungan dari penurunan indeks saham. Sekarang semua orang gelisah dan akan melihat volatilitas," ujar Alan Lancz, Presiden Direktur Perusahaan Konsultasi Investasi Alan B.Lancz and Associates, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (8/2/2018).

Penurunan wall street didorong sektor saham teknologi yang susut 0,1 persen sehingga seret Nasdaq ke zona merah. Demikian juga sektor saham energi melemah sekitar 1,1 persen lantaran harga minyak tertekan. Sedangkan sektor saham industri dan keuangan mendukung pasar.

Wall street tertekan didorong kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi atau surat utang dan inflasi lebih tinggi. Ini diperkuat laporan data tenaga kerja pada Jumat pekan lalu sehingga picu kekhawatiran the Federal Reserve atau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya: Senat AS Sepakati Anggaran

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Pada Rabu waktu setempat, Senat AS juga capai kesepakatan anggaran bipartisan dua tahun senilai US$ 300 miliar. Ini juga untuk akhiri perdebatan mengenai fiskal selama bertahun-tahun.

"Kesepakatan anggaran memberikan keuntungan bagi pasar tetapi saya akan lebih fokus pada isu seputar pertumbuhan upah ketimbang hal itu," ujar Stephen Massocca, Wakil Presiden Direktur Wedbush Securities.

Indeks saham VIX yang ukur kekhawatiran investor pun turun 5,2 poin menjadi 24,78. Adapun saham pengaruhi pasar antara lain saham Wyn Resorts naik 7,4 persen usai Steve Wynn mengundurkan diri dari jabatan Chief Executive Officer (CEO). Saham Snap melonjak 46,6 persen setelah laporan lonjakan pertumbuhan pengguna dan pendapatan pada kuartal terakhir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya