Bursa Asia Menghijau, IHSG Melonjak 42,44 Poin

Investor asing melakukan aksi beli Rp 50 miliar turut membantu kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2018, 09:25 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 09:25 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau usai alami koreksi tajam. Aksi beli investor asing kini mewarnai laju IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (8/3/2018), IHSG naik 42,44 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.410,70. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 45 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.418,8. Indeks saham LQ45 menguat 0,66 persen ke posisi 1.060,51.

Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.Ada sebanyak 153 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 74 saham melemah. 82 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.427,57 dan terendah 6.395,19. Transaksi perdagangan saham 41.187 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 666,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.764.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham keuangan naik 1,07 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,65 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,48 persen. Sektor saham tambang melemah 0,85 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Diikuti sektor saham pertanian melemah 0,64 persen.Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR melonjak 3,57 persen ke posisi Rp 87, saham LMAS melonjak 3,17 persen ke posisi Rp 65, dan saham BOSS menanjak 2,76 persen ke posisi Rp 2.230 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham RBMS turun 5 persen ke posisi Rp 380 per saham, saham INDY tergelincir 4,27 persen ke posisi Rp 3.590 per saham, dan saham IIKP merosot 3,88 persen ke posisi Rp 198 per saham.

Bursa Asia kompak menguat. indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,09 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,67 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,87 persen.Kemudian indeks saham Shanghai menanjak ke posisi 3.271. Diikuti indeks saham Singapura naik 0,79 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,86 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Prediksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada Kamis (8/3/2018). Prediksi pelemahan seiring maraknya aksi jual investor asing dan belum adanya indikator pembalikan arah yang akan mempengaruhi gerak IHSG.

Analis PT Binaartha Institutional Research, Reza Priyambada menyatakan pergerakan IHSG berpotensi melemah mengikuti tren pelemahan yang terjadi saat ini."Belum adanya sinyal pembalikan arah yang dibarengi sentimen positif yang signifikan yang mampu mengangkat IHSG. Jadi lajunya masih tertahan dalam tren pelemahan," kata dia dalam ulasannya di Jakarta, hari ini.

Reza memproyeksikan, IHSG berada pada kisaran support di 6.338-6.350 dan resisten 6.389-6.412. Dia merekomdensikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi melaju naik dengan peluang teknikal rebound.

"Peluang teknikal rebound IHSG masih akan terlihat. Rilis data cadangan ekonomi memberikan dampak positif IHSG dengan range berada pada 6.345-6.523," ujarnya.

Willian memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Tbk (UNVR), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi mengungkapkan pergerakan IHSG mengikuti kondisi bursa saham global saat ini.

"IHSG akan bergerak di level support 6.350 dan resisten 6.500," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya